kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.704   22,00   0,13%
  • IDX 8.686   36,81   0,43%
  • KOMPAS100 1.194   2,51   0,21%
  • LQ45 854   1,47   0,17%
  • ISSI 310   2,31   0,75%
  • IDX30 438   -2,03   -0,46%
  • IDXHIDIV20 505   -3,69   -0,72%
  • IDX80 134   0,58   0,44%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   -0,99   -0,71%

Dana Asing yang Cabut dari SUN Mencapai Rp 5,9 Triliun


Rabu, 15 Oktober 2008 / 17:00 WIB
ILUSTRASI. Kantor dan pelayanan PT ASABRI (Persero) di Jakarta. KONTAN/Muradi/2018/12/19


Reporter: Dyah Megasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kondisi bursa yang sempat terjun bebas satu pekan lalu ternyata memberikan dampak pada kepemilikan asing di Surat Utang Negara (SUN). Dalam sepekan yang berakhir hingga 10 Oktober lalu, jumlah dana asing yang cabut dari SUN mencapai Rp 5,9 triliun.
 
Sebelumnya, kepemilikan asing di SUN untuk bulan September mencapai Rp 105,49 triliun. Artinya, terdapat penurunan dana investor asing dalam SUN sebesar 0,05%. Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan mengakui, besarnya kepemilikan yang cabut dalam sepekan ini dipengaruhi oleh likuiditas yang sangat seret pada sektor keuangan di pasar regional maupun global. "Mereka saat ini sedang membutuhkan dana kontan," ujarnya ketika dihubungi KONTAN.
 
Selain karena kondisi pasar yang sedang negatif, Rahmat menjelaskan, banyaknya investor asing yang menarik dananya dari instrumen utang negara juga ditengarai oleh panic selling. Asal tahu saja, dari 0,05% investor yang menarik dananya tersebut berasal dari investor jangka pendek.

Sekadar catatan, pada 5 September lalu, porsi kepemilikan asing di SUN mencapai 20,01% atau sebesar Rp 108,37 triliun. Namun hingga pertengahan September, porsi asing di SUN menurun menjadi 19,68% saja, setara dengan Rp 106,61 triliun.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×