Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliran dana dari investor asing masih deras mengalir ke pasar Indonesia. Hingga pekan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat beli bersih (net buy) asing menembus Rp 37,51 triliun sejak awal tahun 2022.
Pada pekan ini pun net buy asing mengucur lebih dari Rp 1 triliun dalam sehari. Sejak Senin (11/4) hingga hari ini, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 3,81 triliun.
Emiten di sektor perbankan menjadi buruan paling dicari oleh investor asing. Secara year to date (ytd), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menempati jajaran atas saham yang diminati investor asing.
Baca Juga: Hari Ini, Rabu (13/4) IHSG Perkasa Didongkrak Saham Energi
Senior Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata membeberkan, setidaknya ada tiga faktor yang mendorong derasnya dana asing masuk ke pasar saham Indonesia. Pertama, faktor pemulihan ekonomi dan pengendalian pandemi covid-19 yang mendorong pelonggaran mobilitas masyarakat.
Kedua, eskalasi geopolitik konflik Rusia-Ukraina membuat harga komoditas meroket. Di saat bursa di banyak negara terimbas negatif, Indonesia justru dipandang prospektif karena karakteristik pasar yang ditopang oleh komoditas.
Hasil komoditas Indonesia yang sebagian besar diekspor akan kembali jadi penopang surplus neraca perdagangan dan nilai tukar Rupiah. Ketiga, sentimen positif datang dari kinerja keuangan sejumlah emiten yang cemerlang sepanjang 2021.
Baca Juga: IHSG Rekor Diiringi Net Buy Asing Jumbo pada Rabu (13/4)
Kondisi ini menunjukkan perbaikan kinerja bisnis yang cukup signifikan terutama di sektor perbankan big caps, batubara dan kelapa sawit. Performa yang pada umumnya mentereng memungkinkan banyak emiten membagikan dividen, sehingga semakin menambah daya tarik.
Selain itu, ramainya aksi initial public offering (IPO) juga menjadi magnet tersendiri. Terutama IPO berskala jumbo seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang telah menyedot perhatian investor asing dan dalam negeri.
"Lebih lanjut lagi, situasi kurang kondusif yang terjadi di Eropa dan Amerika berpotensi membuat dana asing mencari tempat yang lebih aman. Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan yang cukup aman," kata Liza kepada Kontan.co.id, Rabu (13/4).