Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bukan hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saja yang menggeliat di awal tahun 2014. Instrumen investasi lainnya seperti reksadana juga menunjukkan pertumbuhan. Hal tersebut bisa dilihat dari penambahan dana kelolaan di reksadana yang cukup signifikan selama dua bulan pertama ini.
Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK menyampaikan, nilai aktiva bersih (NAB) produk reksadana per akhir tahun 2013 sebesar Rp 192,54 triliun. “Sedangkan per 27 Februari total NAB reksadana sebesar Rp 203,9 triliun,” ujar Nurhaida kepada KONTAN akhir pekan lalu.
Itu artinya selama periode Januari – Februari 2014 pertumbuhan NAB reksadana sebesar Rp 11,36 triliun atau tumbuh 5,9%. Nurhaida juga mengatakan tren NAB reksadana di Indonesia selalu menunjukkan tren pertumbuhan beberapa tahun ke belakang.
Indikator lain yang dapat menunjukkan geliat industri reksadana adalah, jumlah produk reksadana itu sendiri. Per akhir tahun 2013 ada 822 produk reksadana. Jumlah itu turun menjadi 784 reksadana per 27 Februari 2014.
OJK juga mencatat per akhir 2013 ada 75 manajer investasi (MI), 25 bank sebagai agen penjual efek reksadana (Aperd), 17 bank kustodian, dan 18.186 orang sebagai wakil agen penjual efek reksadana (Waperd).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News