kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Daftar Sektor dan Saham Pilihan Analis Serta Strategi Investasi pada 2024


Selasa, 05 Desember 2023 / 20:38 WIB
Daftar Sektor dan Saham Pilihan Analis Serta Strategi Investasi pada 2024
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan dinding dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022). Daftar Sektor dan Saham Pilihan Analis Serta Strategi Investasi pada 2024


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang pergantian tahun, analis dari beragam sekuritas dan manajer investasi mulai memilah kembali sektor dan saham potensial. Meski arah pasar saham berpeluang lebih kondusif, tapi investor mesti tetap jeli dalam meramu strategi investasi pada tahun 2024.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menyoroti tiga katalis penting yang bakal memengaruhi laju pasar saham pada tahun depan. Meliputi penurunan suku bunga acuan, Pemilu & Pilpres, serta kestabilan ekonomi dan normalisasi harga komoditas.

Dalam skenario yang optimistis, Mirae Asset memproyeksikan peluang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 8.100 pada tahun 2024. "Untuk tahun depan, kami lebih optimistis. Situasinya akan membaik, terutama pada semester II," kata Martha kepada Kontan.co.id, Selasa (5/12).

Baca Juga: Ini Sederet Saham Pilihan untuk Menyambut 2024

Sementara itu, Erindra Krisnawan dan Wilastita Muthia Sofi dari Equity Research Team BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan IHSG di akhir tahun 2024 bisa mencapai 7.830. Skenario bull dan bearish berada di level 8.240 dan 7.520.

Erindra dan Wilastita memproyeksikan konsumsi domestik akan tertopang oleh belanja pemilu di semester I-2024, bantuan sosial yang lebih tinggi dan ruang bagi Bank Indonesia untuk mendukung likuiditas.

Dari faktor eksternal, skenario pertumbuhan Amerika Serikat (AS), prospek pemulihan China dan harga komoditas akan menjadi katalis penting.

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menambahkan, inflasi AS yang sedang dalam tren menurun mengindikasikan sinyal The Fed akan lebih dovish. Sikap dovish The Fed berpeluang menurunkan suku bunga, atau minimal tidak agresif dalam mengatasi permasalahan inflasi.

Sektor dan Saham Pilihan

Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto menimpali, jika The Fed menurunkan suku bunga acuan, maka aset-aset yang high risk seperti saham akan kembali menarik.

Baca Juga: Kinerja Emiten Properti Diproyeksi Membaik di 2024, Simak Saham Rekomendasi Analis

William pun melirik sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga seperti keuangan khususnya bank dan properti sebagai sektor unggulan.

Selain saham bank dan properti, William menjagokan sektor kesehatan serta saham telekomunikasi. Berikut saham-saham pilihan dari William Hartanto:

 

Sementara itu, Sukarno mengingatkan di balik berkah menggerakkan konsumsi, tapi Pemilu & Pilpres juga bisa membawa risiko ketidakpastian politik. Risiko ini dapat menyebabkan volatilitas pasar dan membuat investor lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan.

Sukarno pun memperkirakan IHSG bisa menyentuh level 7.700 pada tahun depan. Saham di sektor infrastruktur, keuangan, properti dan basic industry layak dicermati. Kiwoom Sekuritas menyodorkan BBRI dengan target harga Rp 6.600, BBNI (Rp 7.300), TLKM (Rp 3.960), JSMR (Rp 5.200), SMGR (Rp 7.400), TKIM (Rp 8.325), INKP (Rp 11.000), BSDE (Rp 1.650) & CTRA (Rp 1.470).

Erindra & Wilastita merekomendasikan saham-saham yang berorientasi konsumsi domestik seperti ICBP dengan target harga Rp 13.000 dan MYOR (Rp 3.500). Kemudian saham dengan pendorong pertumbuhan struktural seperti ISAT (Rp 11.100) dan HEAL (Rp 1.800). Lalu saham big bank semacam BBCA (Rp 12.100) dan BMRI (Rp 7.300).

Baca Juga: Pangkas Utang Rp 13,23 Triliun, Ini Bisnis Andalan Bakrie (BNBR) Usai Restrukturisasi

Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya juga menjagokan sektor keuangan, terutama saham big bank yakni BBRI dan BBCA. Dengan adanya sentimen Pemilu dan penurunan harga komoditas, Cheril merekomendasikan saham konsumen primer yakni ICBP dan MYOR.

 

Sementara itu, Head of Retail Marketing & Product Development Division Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi menilai sektor teknologi bisa menjadi pilihan yang menarik. Saham-saham yang bisa dipertimbangkan pada sektor ini adalah DCII, DMMX, dan EMTK.

Selanjutnya, Reza menyarankan sektor keuangan dengan BBRI, BBNI, BBCA, BDMN dan BMRI sebagai saham pilihannya. Kemudian dari sektor infrastruktur Reza melirik saham JSMR, IPCC, IPCM, PTPP dan TLKM.

Sebagai strategi investasi, Martha menyarankan untuk lebih berhati-hati pada semester I-2024, mencermati momentum Pemilu & Pilpres. Investor pun bisa memperbesar porsi investasi pasar uang dan pendapatan tetap. 

Baca Juga: Investasi Saham Pilihan Favorit Tahun 2024

Lalu pada semester II-2024, investor bisa lebih agresif untuk masuk ke pasar saham, mempertimbangkan suku bunga yang mulai turun dan hasil Pemilu & Pilpres yang sudah lebih jelas.

Martha menjagokan saham perbankan, otomotif, ritel dan telekomunikasi. Saham pilihannya adalah BBCA, BBRI, ASII, ACES, MAPI, AMRT, ISAT dan TLKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×