kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dafam Hotel terus lanjutkan ekspansi di tahun ini


Selasa, 02 Februari 2021 / 17:15 WIB
Dafam Hotel terus lanjutkan ekspansi di tahun ini
ILUSTRASI. Dafam Hotel Management (DHM) luncurkan Dafam Express di Jalan Jaksa


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dafam Hotel Management (DHM), anak usaha PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) menyiapkan sejumlah ekspansi pada tahun ini.

Direktur Utama PT Dafam Hotel Management Andhy Irawan mengatakan, Dafam Hotel Management berencana untuk melakukan ekspansi di beberapa kota di Indonesia.

Sebelumnya, Dafam Hotel Management (DHM) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan investor untuk membangun hotel di Malang di Jawa Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Payakumbuh di Sumatra Barat, dan Samarinda di Kalimantan Timur.

Dalam catatan Kontan.co.id, tahun ini DHM berencana menambah lagi 5 hotel. Di samping itu, masih ada 10 hotel lagi yang masih dalam tahap pengerjaan. 

Manajemen menargetkan, penyelesaiannya bisa tercapai dalam kurun waktu 2021 – 2022 ini. Secara keseluruhan, manajemen sangat yakin pariwisata Indonesia akan membaik ke depannya.

Baca Juga: Aston Braga berganti nama menjadi Grand Dafam Braga Bandung

Selain itu, perusahaan tersebut akan hadir lagi di Jakarta dan Bandung. Kemarin Senin (1/2), perusahaan melakukan take over dan rebranding hotel Aston Braga menjadi Grand Dafam Braga Bandung. Grand Dafam Braga Bandung memiliki 19 lantai dengan jumlah kamar 112 yang terdiri 58 kamar hotel dan 54 kamar tipe apartemen.

Sebelumnya, DHM juga tercatat melakukan aksi yang sama pada Aston Marina Ancol menjadi Grand Dafam Ancol. 

Sayangnya, Andhy belum dapat menyebutkan detail dana yang harus dikucurkan untuk ekspansi tersebut.

Pada tahun ini, ia memproyeksi DHM bisa mencatat adanya peningkatan okupansi hotel sebesar 30% hingga 40% dari tahun 2020. “Beberapa hotel kami ada yang okupansinya masih 70%-80%,” katanya ketika dihubungi, Selasa (2/2).

Andhy melanjutkan, sejumlah kebijakan seperti peraturan PSBB masih menjadi tantangan untuk bisnis perhotelan. Selain itu, ia juga bilang tantangan bisnis perhotelan sekarang ini yakni market yang semakin mengecil baik itu domestik dan overseas karena pandemi Covid-19.

“Peluangnya adalah berpikiran strategis dalam bersaing di era sekarang dan fokus di samping mempertajam product dan deliver ke market berbasis Technology,” imbuhnya.

Dalam menghadapi tantangan pada tahun ini, ia menambahkan pihaknya sudah banyak belajar dari era pandemi tahun lalu, misalnya saja DHM membuat start up baru dan konsep produk yang baru.

Berdasarkan laporan keuangan DFAM untuk periode yang berakhir pada 30 September 2020, pendapatan dari bisnis hotel menyumbang pendapatan sebesar Rp 27,86 miliar dari total pendapatan sebesar Rp 65,94 miliar. 

Lini bisnis perhotelan masih menjadi penyumbang kedua terbesar setelah pendapatan dari segmen real estat.

Selanjutnya: Dafam Property (DFAM): Penjualan dan pembangunan rumah subsidi terhalang PSBB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×