kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Daaz Bara Lestari (DAAZ) Serap Seluruh Dana IPO Rp 264 Miliar, Ini Alokasinya


Minggu, 12 Januari 2025 / 13:41 WIB
Daaz Bara Lestari (DAAZ) Serap Seluruh Dana IPO Rp 264 Miliar, Ini Alokasinya
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat komoditas oleh PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ).


Reporter: Rashif Usman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) sudah menyerap keseluruhan dana hasil initial public offering (IPO) senilai Rp 264 miliar.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (10/1), emiten dalam bidang perdagangan besar logam dan bijih logam ini mengungkapkan jumlah hasil penawaran umum setelah dikurangi biaya emisi Rp 6,76 miliar mencapai hasil bersih Rp 257,23 miliar.

Direktur Daaz Bara Lestari Muljanto mengatakan bahwa DAAZ menyalurkan dana sebesar Rp 84,56 miliar untuk membeli bijih nikel dan Rp 1,2 miliar untuk modal kerja. 

Kemudian, DAAZ memberikan modal pinjaman ke anak usaha yakni, PT Bara Makmur Dwitama untuk pembelian batu bara Rp 84,02 miliar dan modal kerja Rp 1,71 miliar. 

Selanjutnya, DAAZ menginjeksi modal pinjaman kepada entitas anak PT Indo Lautan Energi. Pinjaman tersebut digunakan untuk pembelian bahan bakar solar Rp 84,88 miliar dan modal kerja Rp 857,37 juta. 

Baca Juga: Saham CUAN hingga MMIX Bergerak Tak Wajar, Apa Efeknya ke Investor?

Sebelumnya, Direktur Utama Daaz Bara Lestari, Mahar Atanta Sembiring mengungkapkan perdagangan komoditas merupakan pilar utama yang mendominasi sumber pendapatan DAAZ. Pada segmen ini, DAAZ menggarap bisnis perdagangan komoditas bijih nikel, batubara dan bahan bakar solar.

Perdagangan bijih nikel menjadi andalan DAAZ. Mahar bilang, program hilirisasi dan industrialisasi yang dicanangkan oleh pemerintah menjadi katalis penting yang bisa menjaga prospek kinerja DAAZ. Dus, DAAZ pun ingin mencuil peluang dari program tersebut, terutama untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional.

"Nikel memberikan kesempatan yang besar, apalagi Indonesia merupakan salah satu sumber nikel terbesar di dunia. Kami berharap bisa berkontribusi dan mencapai potensi pertumbuhan melalui (penambahan) konsumen baru," ujar Mahar dalam konferensi pers, Senin (11/11/2024).

Tak hanya dari nikel, Mahar pun optimistis terhadap tingkat permintaan yang masih kuat pada komoditas batubara dan bahan bakar. Sejalan dengan prospek di sektor komoditas, kebutuhan angkutan laut dan jasa pertambangan bisa ikut terdongkrak.

Selanjutnya: 4 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan saat Minum Kopi, Awas GERD!

Menarik Dibaca: 4 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan saat Minum Kopi, Awas GERD!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×