Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kisruh kursi direktur utama (dirut) dan komisaris PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) terus berlanjut. Sugiharto selaku dirut dan Aries Liman sebagai komisaris terpilih versi rapat umum pemegang saham (RUPS) 26 Juni 2019 tidak bisa mendaftarkan namanya dalam perubahan data perusahaan di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) lantaran sistem pelaporan perubahan pengurus KIJA di Kemenkumham tidak bisa diakses. Hal itu diungkapkan Yualita Widyadhari selaku notaris KIJA lewat suratnya kepada manajemen KIJA bernomor 081/YW/EXT-VII/2019.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri, sebelumnya telah menyatakan pemilihan direksi dan komisaris KIJA 26 Juni lalu tidak sudah sesuai dengan aturan dan tidak melanggar POJK. Adapun bicara mengenai Sugiharto, kebanyakan orang mengingat sosok ini sebagai mantan Menteri BUMN tahun 2004-2007. Ini hanya salah satu yang menyebabkan Islamic Development Bank (IDB) dan PT Imakotama Investindo mempromosikan Sugiharto sebagai dirut KIJA. Berikut ini curriculum vitae (daftar riwayat hidup) pria kelahiran Medan 29 April 1955 itu dari dokumen yang KONTAN miliki.
Dari sisi akademik, Sugiharto menuntaskan pendidikan doktoralnya (S3) di Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2008 dengan predikat cum laude. Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1986 itu, juga mengecap pendidikan MBA dari Indonesian School of Management dan Amsterdam School of Management dan dinyatakan lulus tahun 1996.
Sejumlah diklat dan sertifikasi dalam bidang technical audit, risk governance professional, basic/intermediate/advance audit training pernah Sugiharto jalani, baik di dalam maupun di luar negeri.
Jabatan publik diemban pria berkacamata ini saat menjadi staf khusus Wakil Presiden Hamzah Haz tahun 2002-2004. Berikutnya, pada tahun 2004-2007, Sugiharto menjabat Menteri BUMN dalam Kabinet Indonesia Bersatu.
Saat menjabat menteri BUMN, Sugiharto melepas jabatan sebagai direktur keuangan di PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Di perusahaan minyak nasional ini, Sugiharto sudah bekerja kurang lebih selama 13 tahun.
Selepas menjadi menteri BUMN, tahun 2010 hingga 2015 Sugiharto dipercaya menjadi komisaris utama PT Pertamina. Pada periode 2010-2017, Sugiharto juga sempat menduduki sejumlah posisi seperti anggota BPA, komisaris utama, dan komisaris pada PT AJB Bumiputera 1912.
