Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) terus menanjak sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Januari 2022. Tak tanggung-tanggung saham AMDR berhasil meroket 1.800%.
Kala itu anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memasang harga penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) di harga Rp 100. Hingga Selasa (8/11), saham AMDR bertengger di level Rp 1.900.
Senior Investment Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji menganalisis kenaikan harga saham AMDR didorong dari commodity boom prices, yang otomatis mempengaruhi fundamental emiten tambang ini.
"Jadi otomatis commodity boom prices yang mempengaruhi fundamental top line dan bottom line AMDR," papar dia saat dihubungi Kontan, Selasa (8/11).
Baca Juga: Meneropong Prospek Saham Adaro Minerals (ADMR) di Tengah Koreksi Harga Batubara
Menilik laporan keuangan perseroan per 30 September 2022, Adaro Minerals berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar US$ 666,48 juta. Raihan itu melesat 188,129% secara tahunan atau year on year (yoy) dari US% 231,31 juta.
Dari sisi bottom line, ADMR mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sejumlah US$ 284,26 juta atau mengembang 481,59% secara tahunan dari US$ 48,87 juta.
Dengan adanya commodity boom prices, kenaikan kinerja ADMR yang progresif serta latar belakang Adaro Energy, Nafan menilai wajar saja kalau saham emiten tambang ini melesat.
"Apalagi sejak IPO, AMDR ini secara historikal mencatatkan top line dan bottom line yang progresif. Jadi wajar saja terjadi peningkatan kinerja harga saham secara signifikan," kata Nafan.
Baca Juga: Harga Batubara Mulai Turun, Begini Prospek Saham Adaro Minerals (ADMR)
Untuk mengingat, Adaro Minerals melepas 6,04 miliar saham atau mewakili sebanyak 15,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran Rp 100.
Dalam IPO Adaro Minerals mengalami kelebihan pemesanan atau oversubscribed hingga 179 kali dari penjatahan terpusat sehingga terjadi penyesuaian alokasi efek.
Jadi ADMR menawarkan sebanyak 16,37% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum kepada masyarakat dan dana hasil penawaran umum secara keseluruhan mencapai Rp 660,70 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News