Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Pemulihan cuaca sejak awal tahun 2017 ini mendongkrak produksi kelapa sawit emiten perkebunan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Perusahaan perkebunan milik grup Salim ini mencatatkan peningkatan dari sisi produksi tandan buah segar (TBS) maupun minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO).
Di paruh pertama 2017, LSIP mencatatkan peningkatan produksi TBS sebanyak 20% menjadi 585.600 ton. "Tahun lalu, kami hanya berhasil memproduksi TBS kelapa sawit sebanyak 489.200 ton," kata Benny Tjoeng, Presiden Direktur LSIP, Rabu (9/8).
Peningkatan produksi TBS ini otomatis membuat produksi CPO LSIP ikut meningkat. Hingga 30 Juni lalu, LSIP mencatatkan pertumbuhan produksi CPO sebesar 17% year-on-year (yoy) menjadi 180.500 ton. Angka ini lebih tinggi daripada produksi CPO di semester 1 2016 sebesar 154.200 ton.
Volume penjualan CPO di semester satu tahun ini pun ikut meningkat 24% yoy menjadi 213.400 ton. Sementara volume penjualan inti sawit (palm kernel) tumbuh 29% yoy menjadi 53.500 ton.
Menurut Benny, sebagian besar CPO dijual ke induk perusahaan, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Kedua perusahaan tersebut menggunakan CPO hasil produksi LSIP untuk bahan baku produk minyak goreng dan mie instan.
Adapun kontribusi pendapatan terbesar perusahaan pun masih didominasi oleh kelapa sawit. Menurut Benny, saat ini kelapa sawit berkontribusi sebesar 91% dari total pendapatan perusahaan. "Sisanya kami peroleh dari karet dan kecambah kelapa sawit," papar Benny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News