kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

CPRO koversi utang US$ 185 juta menjadi saham


Rabu, 18 Oktober 2017 / 20:46 WIB
CPRO koversi utang US$ 185 juta menjadi saham


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) terus melanjutkan program bersih-bersih utang. Perusahaan pakan budidaya perikanan dan makanan olahan ini bakal melakukan koversi utang obligasi senilai US$ 185,78 juta menjadi saham.

Sehubungan dengan konversi utang tersebut, CPRO bakal menggelar penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) alias private placement. Berdasarkan prospektus perusahaan, Rabu (18/10), CPRO akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 19,10 miliar saham baru atau setara 32,07% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dari penerbitan tersebut, pemegang saham pengendali akan mengambil sebanyak-banyaknya 5,4 miliar saham atau setara dengan US$ 20 juta. Keluarga Jiaravanon beserta afiliasinya merupakan pemegang saham pengendali perusahaan. Sebanyak 13,7 miliar saham senilai US$ 185,78 juta akan diambil oleh special purpose vehicle (SPV) yang dibentuk oleh pemegang obligasi berdasarkan hukum Singapura.

Sehingga, setelah dilaksanakannya private placement ini, CPRO akan memiliki dua saham dalam struktur permodalan, yakni saham Seri A dengan nilai nominal Rp 100 dan Seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Saham hasil konversi itu akan diguanakn oleh SPV sebagai objek Obligasi Wajib Tukar atau Mandatory Exchangeable Bonds yang akan diterbitkan oleh SPV kepada pemegang obligasi yang akan jatuh tempo pada 31 Desember 2022.

Koversi utang menjadi saham ini merupakan bagian dari upaya CPRO untuk merestruktruisasi utang obligasinya yang mencapai US$ 331,53 juta.

CPRO juga akan menerbitkan obligasi baru senilai US$ 145,75 juta. Jumlah ini setara dengan selisih sisa obligasi yang akan direstrukturisasi tanpa skema konversi utang ke saham. Obligasi ini akan jatuh tempo pada 31 Desember 2021.

Ihwal CPRO terbelit utang terjadi sejak beberapa waktu lalu. Pada 28 Juni 2007, CPRO menerbitkan obligasi dengan nilai pokok US$ 325 juta. Namun, pada Juni 2013, utang obligasi tersebut dinyatakan kembali, termasuk dengan bunga yang telah dikapitalisasi sebesar US$ 6,53 juta. Sehingga, total utang obligasi CPRO sebesar US$ 331,53 juta.

Seiring berjalanannya waktu, bisnis CPRO terganggu lantaran virus yang menjangkiti ternaknya. Akibatnya, pembayaran obligasi mulai macet. Berbagai upaya negosiasi sudah dilakukan, salah satunya dengan penandatanganan restructuring support agreement tertanggal 10 Juli 2017 lalu yang memuat skema konversi utang ke saham ini.

CPRO akan meminta restu pemegang saham terkait aksi korporasi ini dalam Rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya akan dilakukan pada 24 November mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×