Reporter: Nuria Bonita | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Niat PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) untuk menggelar penerbitan saham baru (rights issue) sudah bulat. Produsen udang ini sudah menyerahkan proposal rights issue kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Mereka berharap bisa mengantongi pernyataan efektif 22 Oktober nanti. Hari itu juga, CPRO bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta restu pemegang saham. Batas akhir pelaksanaan rights issue adalah 12 November 2008.
Dalam hajatan itu, CPRO bakal menerbitkan 8,053 miliar saham baru dan menargetkan bisa meraup dana Rp 1,61 triliun. Dus, CPRO mematok harga rights issue Rp 200 per saham.
Menurut Sekretaris Perusahaan Central Proteinaprima Hendrik Silalahi, PT Surya Hidup Satwa (SHS), sebagai pemegang saham pengendali, akan membeli saham baru CPRO sebanyak 3,63 miliar saham atau 45,14%. Selain itu, Surya Hidup juga menjadi pembeli siaga (stand by buyer) rights issue itu.
CPRO akan menggunakan dana itu untuk membayar pinjaman kepada Surya Hidup Satwa. Sekadar mengingatkan, CPRO memang memperoleh pinjaman senilai US$ 175,62 juta dari SHS pada Juni 2007 lalu. Kala itu, CPRO memakai pinjaman yang akan jatuh tempo 1 Oktober 2014 itu untuk membeli aset eks-Dipasena (sekarang PT Aruna Wijaya Sakti) senilai Rp 1,7 triliun. "Pinjaman itu tanpa bunga," ujar Hendrik, hari ini. Hendrik bilang, dalam perjanjian utang itu, CPRO memang sepakat akan membayar utang itu dengan penerbitan saham baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News