Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) maju ke level tertinggi dalam sepekan. Kontrak CPO untuk pengiriman April di Malaysia Derivatives Exchange reli 0,8% ke posisi RM 3.183, atau setara US$ 1.026 per metrik ton. Ini level tertinggi sejak 13 Januari.
Kontrak yang sama mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.171 per metrik ton. Adapun, dalam sepekan, harga CPO tercatat sudah naik 0,6%.
Laju harga minyak sawit terpicu sinyal kenaikan permintaan minyak nabati global. Sinyal tersebut muncul lantaran importir membeli lebih banyak kedelai dari Amerika Serikat. Kemarin, Departemen Pertanian AS melaporkan, eksportir kedelai di AS mengirimkan 120.000 ton minyak kedelai ke China pada tahun pemasaran yang dimulai 1 September.
Harga CPO pun kian menguat, karena masih ada kekhawatiran penurunan produksi yang bisa memangkas suplai minyak nabati global. Donny Khor, senior vice president for futures and options di OSK Holdings Bhd. menyebut, penurunan stok bisa terjadi, karena produksi di Malaysia berkurang bulan ini. Produksi minyak sawit dalam siklus rendah selama Januari dan Februari, sehingga mungkin akan menggerus stok yang dalam empat bulan terakhir berada di atas 2 juta ton.
"Data ekspor menunjukkan adanya sinyal kenaikan permintaan. Ini akan membantu mengurangi persediaan minyak nabati dunia," ujar Khor, di Kuala Lumpur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News