Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) kembali menambah utang. Emiten pakan ternak ini baru saja meraih pinjaman sindikasi sebesar Rp 4,36 triliun dalam denominasi Dollar dan Rupiah. Rinciannya yakni Rp 3 triliun dan US$ 100 juta yang setara Rp 1,36 triliun.
"Tenor 5 tahun. Sedangkan untuk bunga, mohon maaf, kami belum bisa share," sebut Hardijanto Kartika, Sekretaris Perusahaan CPIN, dalam pesan singkat kepada KONTAN, Rabu, (11/11).
CPIN memperoleh pinjaman tersebut dari 6 bank. Kreditur antara lain Citibank, DBS Indonesia, Bank CIMB Niaga, Bank Sumitomo Mitsui Banking Corporation, BCA, dan Bank Mandiri. Penandatanganan dilakukan di Ballroom Hotel Ritz Carlton Pacific Place, pada 11 November.
"Porsi pendistribusian tiap bank sama," kata Wakil Direktur Utama Bank DBS Indonesia Peter Suwardi.
Hardijanto mengungkapkan bahwa pinjaman tersebut akan CPIN gunakan untuk pembiayaan kembali atau refinancing. Dalam laporan keuangan keuartal ketiganya, CPIN tercatat memiliki utang bank jangka pendek sebesar Rp 1,65 triliun serta pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo setahun Rp 633,98 miliar. CPIN pun memeluk utang bank jangka panjang sebesar Rp 6,29 triliun.
Pada November 2014, CPIN memperoleh pinjaman sindikasi US$ 200 juta dan Rp 2,4 triliun untuk keperluan barang modal dan modal kerja perseroan. Pinjaman itu terdiri dari 4 macam fasilitas. Fasilitas A1 merupakan pinjaman berjangka sebesar US$ 75 juta dan A2 bernilai Rp 900 miliar. Kemudian fasilitas B1 adalah pinjaman revolving US$ 125 juta dan B2 sebesar Rp 1,5 triliun.
Pinjaman A1 dan A2 akan dibayarkan dalam 16 kali angsuran secara triwulanan mulai 20 Februari 2016 sampai 20 November 2019. Sedangkan pinjaman B1 dan B2 akan dilunasi sekaligus saat jatuh tempo di 20 November 2017.
CPIN memperoleh utang tersebut secara sindikasi dari Citigroup Global Markets Singapore Pte.Ltd. Singapura dan Australia, New Zealand Banking Group Ltd. Australia, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, DBS Bank Ltd., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank DBS Indonesia, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation.
Sementara mandate lead arranger-nya adalah Citicorp International Ltd., Hong Kong. Saham CPIN tutup di harga Rp 2.675. Angka tersebut melejit 9,18% dibanding hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News