kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Clio Capital menguasai 11,72% saham MEDC


Senin, 19 Agustus 2013 / 21:16 WIB
Clio Capital menguasai 11,72% saham MEDC
ILUSTRASI. Drama Korea Prison Playbook, adalah drama Korea dengan genre komedi yang memiliki cerita lucu dan mengundang tawa para penontonnya.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina, Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Daftar pemegang saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) bertambah, seiring keputusan perusahaan milik taipan Arifin Panigoro itu melepas 390,45 juta saham simpanan (treasury stock).

Pada 15 Agustus 2013, Medco secara resmi melepas seluruh saham simpanan kepada Clio Capital Ventures Ltd, perusahaan investasi yang berkedudukan di British Virgin Island. Harga jual treasury stock tersebut Rp 2.100 per saham. Alhasil, nilai transaksi tersebut mencapai
Rp 819,95 miliar. Medco mengaku cukup puas dengan kesepakatan harga transaksi ini.

Maklum, harga jual kepada Clio lebih tinggi dari harga rata-rata pembelian saham simpanan Medco yaitu Rp 2.016 per saham. Nilai transaksi itu juga lebih tinggi dari rata-rata harga penutupan saham Medco selama 90 hari terakhir di Rp 1.853 per saham. "Kami lakukan penjajakan dengan pihak lain, tapi Clio memberikan penawaran paling bagus," jelas Imron Gazali, Sekretaris Perusahaan Medco kepada KONTAN, Minggu (18/8).

Pasca pembelian itu, Clio menguasai 11,72% saham MEDC. Toh, kehadiran Clio tidak mendilusi jumlah kepemilikan pemegang saham lain. Encore Energy Pte Ltd tetap menjadi pengendali dengan kepemilikan 57,42% saham MEDC.

Sementara, PT Medco Duta dan PT Multifabrindo Gemilang tetap menguasai 0,12% dan 0,07% saham perusahaan minyak dan gas nasional tersebut. Pun demikian dengan kepemilikan masyarakat tetap sebanyak 42,39% dari total saham Medco.

Keputusan Medco melepas treasury stock diambil untuk menyesuaikan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar melepas saham buyback paling lama dua tahun. "Tenggat waktu jatuh pada 16 Agustus 2013, sehingga kami mesti alihkan saham simpanan ke pihak lain," ujar Imron.

Dana untuk akuisisi

Menurut Imron, hasil penjualan saham simpanan cukup strategis bagi Medco. Dana hasil penjualan akan digunakan untuk memperkuat kas internal. Sampai akhir Juni 2013, kas internal Medco tercatat US$ 403,31 juta.

Medco perlu memperkuat posisi kas demi menopang anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebanyak US$ 550 juta. Medco berusaha mengejar pertumbuhan bisnis dengan mencari potensi akuisisi aset baru. Tapi, Imron masih enggan membeberkan target aset yang akan diakuisisi.

Sebelumnya, manajemen Medco pernah mengemukakan rencana mengakuisisi blok migas di Oman. Sejak 2006, anak usaha MEDC, Medco Oman LLC mengelola Karim Small Fields di Oman. Medco memiliki hak partisipasi 51% saham di Karim Small. Produksi rata-rata minyak bumi di Karim Small mencapai 20.475 barel per hari di 2012.

Selain itu, Medco juga berencana mengakuisisi blok migas domestik. Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, Medco telah mengajukan proposal untuk mengikuti tender penjualan blok migas milik Hess Corporation. Medco bakal bersaing dengan tiga perusahaan lain, yakni PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan duo Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Pertamina.

Analis Trust Securities Reza Priyambada menebak, dana hasil penjualan saham buyback hanya bisa digunakan mendanai ladang minyak yang sudah ada. “Kalau untuk penambahan baru, belum,” kata dia, Minggu, (18/8).

Sedangkan, analis MNC Securities Reza Nugraha mengatakan, masuknya Clio Capital dapat membantu pendanaan MEDC, sehingga dapat ekspansi tanpa perlu berutang. “Paling tidak bisa mengurangi utang terhadap pihak ketiga,” kata dia.

Reza juga menyarankan hold saham MEDC karena likuiditas nya tak terlalu besar. Dia menduga, harga MEDC tidak akan mampu bergerak jauh dari
Rp 2.300 per saham. Kamis (16/8), harga MEDC turun 1,15% ke Rp 2.150 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×