kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.227   11,00   0,07%
  • IDX 7.101   36,09   0,51%
  • KOMPAS100 1.054   6,48   0,62%
  • LQ45 824   2,85   0,35%
  • ISSI 212   1,16   0,55%
  • IDX30 423   1,36   0,32%
  • IDXHIDIV20 505   1,12   0,22%
  • IDX80 120   0,69   0,58%
  • IDXV30 124   0,35   0,28%
  • IDXQ30 140   0,16   0,11%

Citra Marga Nusaphala (CMNP) akan Fokus Garap Tiga Proyek Utama pada 2025


Rabu, 11 Desember 2024 / 05:50 WIB
Citra Marga Nusaphala (CMNP) akan Fokus Garap Tiga Proyek Utama pada 2025
ILUSTRASI. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) akan fokus menggarap tiga proyek utama pada tahun 2025.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) akan fokus menggarap tiga proyek utama di tahun 2025. Ketiga proyek tersebut merupakan lanjutan dari proyek eksisting mereka di tahun 2024.

Direktur Independen PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk Hasyim menjelaskan, saat ini CMNP memiliki enam konsesi jalan tol utama dalam portofolio aset mereka. 

Yaitu, Jakarta Intra Urban Toll Road (JIUT) yang sahamnya dimiliki 100%, Waru-Juanda (Warju) Toll dengan kepemilikan 96,83%, Tol Desari dengan kepemilikan 79,79%, Tol Soroja dengan kepemilikan 82,4%, Tol Cisumdawu dengan kepemilikan 65,3%, dan Tol Bogor Ring Road (BORR)  dengan kepemilikan 45%.

Baca Juga: Citra Marga Nusaphala (CMNP) Targetkan Pendapatan Rp 4,86 Triliun di 2025

“Jakarta Intra Urban Toll Road (JIUT) ini salah satu jalan tol dengan volume trafik terbesar di Indonesia,” ujarnya dalam Public Expose CMNP, Selasa (10/12).

Direktur Independen CMNP, Djoko Sapto mengatakan, perseroan saat ini memiliki tiga proyek ongoing yang masih akan berlanjut di tahun 2025.

Pertama, Proyek Harbour Road (HBR) II Elevated. Progres konstruksi proyek Jalan Tol Harbour Road II Elevated sepanjang 9,69 KM telah mencapai 20,97% pada Desember 2024. 

“Kami menargetkan proyeksi sebesar 48,99% pada tahun 2025, sehingga akumulasi progres konstruksi tahun 2025 dapat mencapai 69,97%,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Kedua, Proyek Antasari-Depok-Salabenda. Untuk proyek seksi 3 dan 4 ruas tol Antasari - Depok - Salabenda, CMNP masih dalam tahap pembebasan lahan, yang sudah terealisasi sebesar 42,63%. 

“Kami berharap pembangunan ini selesai pada tahun 2026 dan dapat terintegrasi dengan ruas jalan tol Bogor Ring Road (BORR)," paparnya.

Ketiga, Proyek Pembangunan Rest Area di Tol Cisumdawu. Proyek ini bertujuan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan.

Rest area yang tengah dibangun adalah rest area tipe A pada ruas tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu), yang akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Misalnya, Anjungan Tunai Mandiri (ATM), klinik kesehatan, fasilitas isi ulang kartu tol, mini swalayan, SPBU, tempat ibadah, serta sarana parkir untuk lebih dari 200 kendaraan golongan I dan 50 kendaraan golongan II/III/IV/V. 

“Rest area ini juga akan menyediakan fasilitas untuk penyandang disabilitas, pengisian baterai kendaraan listrik, pengelolaan limbah, serta fasilitas pemadam kebakaran,” ungkapnya.

Baca Juga: BPK Soroti Proyek Tol Layang Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Emiten Jusuf Hamka

Hasyim memaparkan, realisasi belanja modal alias capital expenditure (capex) CMNP di tahun 2024 adalah sebesar RP 2,89 triliun.

Secara rinci, sebesar Rp 1,46 triliun digunakan untuk Proyek HBR II, Rp 1,26 triliun untuk pembayaran utang kontraktor atas Proyek Tol Cisumdawu, Rp 94 miliar untuk Proyek Rest Area Cisumdawu, serta Rp 66 miliar untuk Proyek Desari Seksi 3 dan 4.

Sumber pendanaan proyek di tahun 2024 sebesar Rp 2,37 triliun berasal dari pinjaman bank, Rp 301 miliar dari waran, dan Rp 217 miliar dari kas operasional.

CMNP pun menganggarkan capex sebesar Rp 8,24 triliun di tahun 2025. Rinciannya, Rp 5,55 triliun untuk Proyek HBR II, Rp 2,09 triliun untuk pembayaran utang kontraktor atas proyek Tol Cisumdawu, Rp 442 miliar untuk Proyek Desari Seksi 3 dan 4, serta Rp 150 miliar untuk Pembangunan Rest Area pada ruas Tol Cisumdawu.

Untuk tahun 2025, sumber dana yang berasal dari pinjaman bank sebesar Rp 6,75 triliun, Rp 920 miliar berasal dari waran, dan Rp 567 miliar dari kas operasional.

Melansir laporan keuangan, CMNP mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,72 triliun per September 2024, turun dari Rp 3,17 triliun pada periode sama tahun lalu. Laba bersih juga turun 2,51% YoY ke Rp 901,26 miliar per kuartal III 2024.

Hasyim menuturkan, CMNP menargetkan bisa meraih pendapatan sebesar Rp 3,11 triliun di sepanjang tahun 2024. Pendapatan ditargetkan bisa naik ke Rp 4,86 triliun di tahun 2025.

“Hal itu didorong oleh peningkatan tarif dan lalu lintas harian rata-rata (LHR) jalan tol di tahun 2025,” tuturnya.

Total aset konsolidasi perseroan juga ditargetkan bakal mengalami kenaikan pada tahun 2024 menjadi Rp 23,49 triliun, meningkat 8,16% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 21,57 triliun. 
Proyeksi total aset konsolidasi CMNP pada 2025 adalah Rp 30,61 triliun atau naik sebesar 23,27% dari tahun 2024. 

“Peningkatan aset ini didorong oleh progres pembangunan proyek-proyek, termasuk proyek Harbour Road 2 dan Desari seksi 3 dan 4,” ujarnya.

Sementara, laba bersih ditargetkan sebesar Rp 983 miliar di akhir tahun 2024 dan turun ke Rp 696 miliar di tahun 2025. Ini lantaran akan ada penambahan beban bunga akibat pinjaman yang diambil perseroan untuk pendanaan proyek di tahun 2025.

Menurut Hasyim, CMNP memiliki pinjaman dari Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar sekitar Rp 4,3 triliun. Sebagian pinjaman, yaitu sekitar Rp 2,3 triliun, sudah cair di tahun 2024. Sisanya, sebesar Rp 2 triliun akan cair di tahun 2025.

Hal ini pun sejalan dengan kenaikan pada total liabilitas konsolidasi CMNP. 

Pada 2024, perseroan mengaku bakal mencatat liabilitas konsolidasi sebesar Rp 9,52 triliun atau meningkat sebesar 10,04% dibanding dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 8,56 triliun. Proyeksi total liabilitas konsolidasi pada tahun 2025 adalah Rp 14,69 triliun atau naik sebesar 36,37%. 

“Peningkatan liabilitas konsolidasi ini disebabkan karena peningkatan jumlah pinjaman bank pada CMNP Group yang digunakan untuk pendanaan proyek Harbour Road 2, proyek Desari seksi 3 dan 4, serta pembayaran hutang kontraktor atas proyek jalan Tol Cisumdawu,” ungkapnya.

Selain itu, CMNP menargetkan bakal mencatat ekuitas konsolidasi sebesar Rp 13,97 triliun yang meningkat dari tahun sebelumnya yaitu Rp 13,01 triliun. Proyeksi ekuitas konsolidasi tahun 2025 adalah Rp 15,65 triliun atau meningkat sebesar 10,75%. 

“Hal ini disebabkan karena dilaksanakannya exercise warrant pada tahun 2024 dan 2025,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×