Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Citigroup memprediksi, terjadinya reli yang mendorong indeks masuk ke pasar bullish kemungkinan akan melambat di kuartal tiga ini. Penyebabnya, tingginya inflasi akan mendorong bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuan.
Asal tahu saja, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah mengalami kenaikan sebesar 18% tahun ini. Lonjakan itu menjadikan IHSG sebagai indeks dengan performa terbaik di antara 10 bursa saham besar di Asia. Namun, kemarin, indeks mengalami penurunan sebesar 2,8% dan merupakan penurunan paling besar sejak 25 Mei lalu.
"Risiko yang dikhawatirkan adalah Bank Indonesia melihat adanya ancaman dari inflasi dan akan menaikkan suku bunga acuan," jelas Alex Wreksoremboko, Head of Research Citigroup Securities Indonesia.
Sekadar informasi, berdasarkan data yang dirilis Biro Pusat Statistik, indeks harga konsumen mengalami kenaikan 6,22% pada bulan lalu dibandingkan tahun sebelumnya. Angka itu lebih tinggi dari nilai tengah prediksi analis yang mematok angka 5,73.
Kendati begitu, para ekonom tidak memprediksikan adanya kenaikan suku bunga hari ini. Berdasarkan survei Bloomberg yang dilakukan terhadap 22 ekonom, bank sentral tidak akan mengubah suku bunganya di level 6,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News