kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Cita Mineral Investindo (CITA) Serap Penerbitan Saham Baru Anak Usaha Adaro Energy


Kamis, 22 Desember 2022 / 19:52 WIB
Cita Mineral Investindo (CITA) Serap Penerbitan Saham Baru Anak Usaha Adaro Energy
Pertambangan bauksit?PT Cita Mineral Investindo Tbk. Cita Mineral Investindo (CITA) Serap Penerbitan Saham Baru Anak Usaha Adaro Energy.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) turut mengambil bagian dalam penerbitan saham baru yang dilakukan anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).

Penerbitan saham baru ini guna menunjang pengembangan bisnis anak perusahaan ADRO di bidang pengolahan aluminium dan pembangkitan tenaga listrik.

Melansir keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Kamis (22/12), PT Kalimantan Aluminium Industry melakukan penandatanganan perjanjian pengambilan saham bersyarat dengan Aumay Mining Pte. Ltd. (Aumay) dan juga CITA pada 20 Desember 2022.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Kalimantan Aluminium Industry akan menerbitkan 925.748 saham baru dengan total nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 925,74 miliar atau setara dengan US$ 59,65 juta.

Baca Juga: BUMN Didorong Gunakan Kendaraan Listrik, Dua Emiten Ini Bakal Mendulang Cuan

Asal  tahu, Kalimantan Aluminium Industry merupakan perusahaan yang 99,99% sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh ADRO.

Dari saham yang diterbitkan tersebut, Aumay akan mengambil sebanyak 595.124 saham baru dengan total nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 595,12 miliar atau setara dengan US$ 38,35 juta.

Setelah dilakukannya pengambilan saham ini, Aumay akan memiliki 22,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Kalimantan Aluminium Industry

Sementara itu, CITA akan menyerap sebanyak 330.624 saham baru dengan total nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 330,62 miliar atau setara dengan US$ 21,30 juta, dimana setelah dilakukannya pengambilan saham ini, CITA akan memiliki 12,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Kalimantan Aluminium Industry.

Baca Juga: Cita Mineral Investindo (CITA) Tebar Dividen, Ini Jadwal dan Besarannya

Dana yang diperoleh dari penerbitan saham tersebut akan digunakan oleh Kalimantan Aluminium Industry untuk perancangan, pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan smelter aluminium dengan kapasitas hingga 2 juta ton per tahun milik Kalimantan Aluminium Industry.

Pabrik pengolahan ini berlokasi di Kalimantan Industrial Park Indonesia, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

CITA juga melakukan perjanjian pengambilan saham bersyarat PT Kaltara Power Indonesia. Berdasarkan perjanjian, Kaltara Power Indonesia akan menerbitkan 23.694 saham baru dengan total nilai nominal seluruhnya sebesar US$ 23,69 juta atau setara dengan Rp 343,56 miliar, yang akan diambil bagian seluruhnya oleh CITA sebagai pemegang saham yang tidak terafiliasi.

Sebagai gambaran, PT Kaltara Power Indonesia merupakan perseroan terbatas yang 99,99% sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh ADRO.

Dana yang diperoleh dari penerbitan saham tersebut akan digunakan oleh Kaltara Power Indonesia untuk perancangan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan unit pembangkit listrik milik KPI yang akan digunakan untuk menunjang kebutuhan listrik proyek smelter aluminium milik Kaltara Power Indonesia, yang berlokasi di Kalimantan Industrial Park Indonesia, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Baca Juga: Sederet Perusahaan Batubara Rambah Sektor Nikel

“Transaksi ini akan mendukung kegiatan operasional serta kelangsungan usaha Perseroan, dengan memperkuat kebutuhan pendanaan dan pengembangan bisnis anak perusahaan Perseroan di bidang pengolahan aluminium dan pembangkitan tenaga listrik,” tulis Mahardika Putranto Sekretaris Perusahaan Adaro Energy Indonesia, Kamis (22/12).

Mahardika menegaskan, tidak ada dampak yang material yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha dari adanya transaksi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×