Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) mengumumkan rencana penerbitan surat utang (notes) dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$ 500 juta.
Aksi ini akan dilakukan melalui penawaran internasional kepada lembaga atau investor-investor lain di luar wilayah Indonesia secara terbatas, yang akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX-ST).
Sebagai gambaran saja, nilai penerbitan notes itu setara dengan Rp 7,81 triliun jika dikonversi memakai kurs saat ini sebesar Rp 15.620 per dolar Amerika Serikat (AS).
Nilai tersebut lebih dari 50% ekuitas POWR, sehingga termasuk transaksi material yang membutuhkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang akan dilaksanakan pada Jumat, 22 November 2024.
Baca Juga: Cikarang Listrindo (POWR) Raih Laba Rp 1,2 Triliun pada 2023, Ini Faktor Pendorongnya
Notes ini direncanakan akan jatuh tempo selambat-lambatnya tahun ke-10 sejak surat utang diterbitkan, dengan suku bunga tetap maksimal 7% per tahun, yang akan dibayarkan setiap enam bulan. Notes yang akan diterbitkan ini tidak akan dijamin dengan suatu jaminan tertentu.
Dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk pelunasan sebagian atau keseluruhan atas Notes 2026, termasuk bunga dan biaya lainnya. Notes 2026 memiliki suku bunga tetap sejumlah 4,95% yang dibayarkan dua kali dalam setahun pada 14 Maret dan 14 September setiap tahunnya, dan jatuh tempo pada tanggal 14 September 2026.
"Rencana transaksi dilaksanakan untuk meningkatkan likuiditas Perseroan dan mendukung kebutuhan pembiayaan umum. Peningkatan likuiditas tersebut akan digunakan untuk pelunasan sebagian atau keseluruhan atas Surat Utang 2026," ungkap manajemen POWR dalam keterbukaan informasi Kamis (9/10).
Jumlah pokok Notes 2026 pada tanggal keterbukaan informasi ini adalah US$ 500 juta. Sebagai informasi, anak perusahaan POWR, Listrindo Capital B.V. selaku penerbit dari Notes 2026 telah mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya atas surat utang tersebut kepada POWR pada 25 September 2019.
Adapun, penerbitan Notes dan pelunasan Notes 2026 akan tergantung pada kondisi pasar. Dengan rencana transaksi tersebut, POWR akan mendapatkan manfaat dari Notes dengan jangka waktu jatuh tempo yang lebih panjang.
"Perseroan meyakini bahwa dengan memperpanjang periode jatuh tempo utang, maka Perseroan dapat melakukan pengembangan usaha lainnya," kata Manajemen POWR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News