kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.747   42,00   0,25%
  • IDX 8.678   0,96   0,01%
  • KOMPAS100 1.194   3,96   0,33%
  • LQ45 859   6,67   0,78%
  • ISSI 309   -1,32   -0,43%
  • IDX30 442   4,09   0,94%
  • IDXHIDIV20 513   6,27   1,24%
  • IDX80 134   0,62   0,47%
  • IDXV30 139   0,13   0,09%
  • IDXQ30 141   1,60   1,15%

China Buka Perbatasan, Harga Minyak Diprediksi Menguat pada Selasa (10/1)


Selasa, 10 Januari 2023 / 09:34 WIB
China Buka Perbatasan, Harga Minyak Diprediksi Menguat pada Selasa (10/1)
ILUSTRASI. Harga minyak berpotensi menguat pada perdagangan Selasa (10/1) terdorong sentimen China yang membuka perbatasannya.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak berpotensi menguat pada perdagangan Selasa (10/1). Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, kisaran pergerakannya berada di US$ 73,50 per barel-US$ 77,20 per barel.

Pada perdagangan Senin (9/1), harga minyak mentah WTI naik lebih dari 3% ke US$ 76,45 per barel. Akan tetapi, dibandingkan akhir tahun 2022, harga minyak mentah WTI masih tercatat turun 4,58% dari level US$ 80,12 per barel.

Menurut Ibrahim, kenaikan tersebut terjadi karena langkah China untuk membuka kembali perbatasannya mendorong prospek permintaan. Mengingat, China merupakan importir terbesar minyak dunia.

Sebagai bagian dari "fase baru" dalam melawan Covid-19, China membuka perbatasannya pada akhir pekan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun. Pemerintah China memperkirakan akan ada sekitar 2 miliar pelancong dalam negeri selama musim Tahun Baru Imlek, hampir dua kali lipat tahun lalu dan 70% dari tingkat 2019.

Baca Juga: Harga Minyak Lanjut Menguat, Didukung Optimisme Permintaan China

Di samping itu, kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) diprediksi tidak terlalu agresif berdasarkan data ekonomi AS baru-baru ini. Pasar ekuitas Asia juga naik dan dolar melemah.

Akan tetapi, meski harga minyak rebound, masih ada kekhawatiran bahwa arus besar pelancong China dapat menyebabkan lonjakan infeksi Covid-19. Kekhawatiran ekonomi yang lebih luas juga masih ada.

"Sentimen pasar tetap negatif karena pertempuran China dengan Covid-19 memburuk. Meskipun menghapus sebagian besar pembatasan terkait virus, lonjakan kasus di seluruh negeri dapat menghambat aktivitas ekonomi," kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/1).

Kekhawatiran itu tercermin dalam struktur pasar minyak, baik kontrak jangka pendek Brent dan minyak mentah AS yang diperdagangkan dengan diskon hingga bulan depan. Struktur ini dikenal sebagai contango yang biasanya menunjukkan sentimen bearish.

Baca Juga: Tunggu Sinyal Bunga The Fed, Harga MInyak Turun Tipis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×