kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.290   -202,00   -1,26%
  • IDX 6.966   -141,81   -2,00%
  • KOMPAS100 1.039   -24,73   -2,32%
  • LQ45 816   -17,64   -2,12%
  • ISSI 212   -4,49   -2,08%
  • IDX30 417   -9,41   -2,21%
  • IDXHIDIV20 503   -10,53   -2,05%
  • IDX80 118   -2,75   -2,27%
  • IDXV30 124   -2,75   -2,17%
  • IDXQ30 139   -2,77   -1,95%

China Buka Perbatasan, Harga Minyak Diprediksi Menguat pada Selasa (10/1)


Selasa, 10 Januari 2023 / 09:34 WIB
China Buka Perbatasan, Harga Minyak Diprediksi Menguat pada Selasa (10/1)
ILUSTRASI. Harga minyak berpotensi menguat pada perdagangan Selasa (10/1) terdorong sentimen China yang membuka perbatasannya.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak berpotensi menguat pada perdagangan Selasa (10/1). Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, kisaran pergerakannya berada di US$ 73,50 per barel-US$ 77,20 per barel.

Pada perdagangan Senin (9/1), harga minyak mentah WTI naik lebih dari 3% ke US$ 76,45 per barel. Akan tetapi, dibandingkan akhir tahun 2022, harga minyak mentah WTI masih tercatat turun 4,58% dari level US$ 80,12 per barel.

Menurut Ibrahim, kenaikan tersebut terjadi karena langkah China untuk membuka kembali perbatasannya mendorong prospek permintaan. Mengingat, China merupakan importir terbesar minyak dunia.

Sebagai bagian dari "fase baru" dalam melawan Covid-19, China membuka perbatasannya pada akhir pekan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun. Pemerintah China memperkirakan akan ada sekitar 2 miliar pelancong dalam negeri selama musim Tahun Baru Imlek, hampir dua kali lipat tahun lalu dan 70% dari tingkat 2019.

Baca Juga: Harga Minyak Lanjut Menguat, Didukung Optimisme Permintaan China

Di samping itu, kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) diprediksi tidak terlalu agresif berdasarkan data ekonomi AS baru-baru ini. Pasar ekuitas Asia juga naik dan dolar melemah.

Akan tetapi, meski harga minyak rebound, masih ada kekhawatiran bahwa arus besar pelancong China dapat menyebabkan lonjakan infeksi Covid-19. Kekhawatiran ekonomi yang lebih luas juga masih ada.

"Sentimen pasar tetap negatif karena pertempuran China dengan Covid-19 memburuk. Meskipun menghapus sebagian besar pembatasan terkait virus, lonjakan kasus di seluruh negeri dapat menghambat aktivitas ekonomi," kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/1).

Kekhawatiran itu tercermin dalam struktur pasar minyak, baik kontrak jangka pendek Brent dan minyak mentah AS yang diperdagangkan dengan diskon hingga bulan depan. Struktur ini dikenal sebagai contango yang biasanya menunjukkan sentimen bearish.

Baca Juga: Tunggu Sinyal Bunga The Fed, Harga MInyak Turun Tipis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×