kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.502.000   11.000   0,44%
  • USD/IDR 16.794   37,00   0,22%
  • IDX 8.646   36,29   0,42%
  • KOMPAS100 1.197   8,91   0,75%
  • LQ45 860   6,19   0,73%
  • ISSI 309   1,58   0,51%
  • IDX30 440   1,54   0,35%
  • IDXHIDIV20 513   2,02   0,39%
  • IDX80 134   0,88   0,66%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 141   0,83   0,59%

China Beri Stimulus untuk Mendorong Ekonomi, Bagaimana Dampaknya Bagi Rupiah?


Selasa, 30 Januari 2024 / 06:55 WIB
China Beri Stimulus untuk Mendorong Ekonomi, Bagaimana Dampaknya Bagi Rupiah?
ILUSTRASI. Karyawan menunjukan mata uang rupiah di Ayu Masagung, Jakarta, Kamis (29/9/2022). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

Selanjutnya, fokus pasar akan tertuju pada arah suku bunga The Fed. Akhir bulan Januari 2024 ini terdapat rilis kebijakan The Fed untuk mengukur kembali apakah The Fed apakah the Fed masih memberikan penekanan tidak terburu-buru memangkas suku bunga acuannya.

Dari dalam negeri, lanjut Ariston, rupiah dipengaruhi oleh sentimen pemilihan umum (pemilu). Meskipun Indonesia sudah melewati banyak pemilu dengan damai, tapi sedikit banyak pemilu juga mendorong sebagian pelaku pasar wait and see menunggu kejelasan siapa pemimpin baru dan kebijakan perekonomian dan investasinya.

“Jadi pemilu bisa menyumbang efek negatif ke aset berisiko,” tambahnya.

Menurut Ariston, dalam jangka pendek, potensi pelemahan rupiah masih terbuka lebar. USD/IDR diperkirakan berpeluang naik ke level Rp 15.960 per dolar AS - Rp 16.000, level tertinggi yang dicapai Oktober 2023 lalu. Sementara potensi penguatan ke level support di sekitar Rp 15.600.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×