Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berhasil meraih pertumbuhan kinerja kuartal pertama tahun ini. TPIA membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 677,7 juta dalam kuartal I-2022, tumbuh 13,3% secara year on year (yoy) dari US$ 598,4 juta.
Secara rinci, pendapatan dari segmen usaha Polyolefins berkontribusi paling besar yakni US$ 438 juta, tumbuh hingga 9,6%. Kemudian dari segmen Olefins berkontribusi sebesar US$ 111,2 juta dan Styrene Monomer US$ 69,6 juta.
Selanjutnya, segmen usaha Butadiene berkontribusi senilai US$ 41,3 juta, segmen MTBE dan Butene-1 sejumlah US$ 16,4 juta dan dari segmen sewa tangki dan dermaga sebesar US$ 1,3 juta.
Sementara itu, TPIA menghabiskan beban pokok pendapatan senilai US$ 652,7 juta. Nilai tersebut 44,8% dari beban di kuartal pertama 2021 yang mencapai US$ 450,8 juta.
Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA tercatat turun 83,6% yoy menjadi US$ 24,1 juta dari sebelumnya US$ 146,7 juta di kuartal I-2021.
Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Meluncurkan Resin untuk Bahan Baku Pembuatan Alat Suntik
Alhasil, sepanjang tiga bulan pertama 2022 ini, emiten produsen petrokimia terbesar di tanah air ini masih membukukan rugi bersih mencapai US$ 11,11 juta. Realisasi ini turun signifikan 113,2% dari tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar US$ 84,5 juta.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporat Chandra Asri Suryandi memaparkan kinerja TPIA selama kuartal pertama 2022 ini sebagian besar dipengaruhi oleh perang Rusia-Ukraina, yang memicu harga minyak mentah melonjak.
"Selain itu, permintaan yang melemah di China karena lockdown Covid-19 juga menyebabkan pengetatan spread petrokimia, terutama untuk polyolefins," jelas Suryandi dalam keterangannya, Kamis (28/4).
Ke depannya, anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini akan fokus mewujudkan tiga strategi utama, yaitu pertumbuhan transformasional melalui proyek kompleks Chandra Asri Perkasa (CAP) 2, keberlanjutan & ESG, dan transformasi digital.
"Kami akan terus mempertahankan disiplin modal dengan kerangka kerja stage-gated untuk proyek CAP 2, seiring dengan progres kami dengan pragmatisme kehati-hatian yang seimbang mengingat volatilitas harga komoditas," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News