Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) terus melakukan ekspansi tahun ini. TPIA getol melakukan penggalangan dana untuk memuluskan rencananya, mulai dari menerbitkan obligasi hingga rights issue.
Akhir Januari, Senin (27/1), emiten produsen petrokimia ini mengumumkan rencana menerbitkan surat utang (obligasi) senilai Rp 750 miliar. Obligasi berkelanjutan II tahap III ini menawarkan tingkat bunga sebesar 8,70% dan pembayaran bunga pertama bakal dimulai pada 12 Mei 2020 dan jatuh tempo pada 12 Februari 2025.
Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) bakal tentukan investor strategis CAP 2 pada bulan depan
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Urusan Korporat Chandra Asri Petrochemical Suryandi mengatakan, dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan TPIA sebagai modal kerja.
Di sisi lain, Chandra Asri Petrochemical juga telah mengantongi restu pemegang saham untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Rights issue ini dilakukan oleh TPIA guna memperkuat kondisi keuangan Perseroan sehubungan rencana TPIA dan anak usaha untuk mengembangkan usaha, salah satunya penambahan kapasitas produksi dan pembangunan pabrik Chandra Asri Perkasa 2 (CAP2).
Baca Juga: Chandra Asri Petrochemical (TPIA) dapat restu gelar rights issue
“Rights issue itu untuk belanja modal pengembangan usaha misalnya penambahan kapasitas, baik di Chandra Asri maupun anak usaha,” ujar Suryandi usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (5/2).
Chandra Asri Petrochemical bakal melepas sebanyak-banyaknya 7,16 miliar saham dengan nilai nominal Rp 200 per saham. Namun, pihak TPIA belum bisa mengungkap lebih lanjut ihwal harga pelaksanaan maupun pemegang saham yang mengeksekusi haknya dalam HMETD kali ini.