kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Chandra Asri (TPIA) Gelontorkan Capex US$ 200 Juta pada 2022, Ini Penggunaannya


Selasa, 15 Maret 2022 / 14:41 WIB
Chandra Asri (TPIA) Gelontorkan Capex US$ 200 Juta pada 2022, Ini Penggunaannya
ILUSTRASI. Pabrik Chandra Asri di Cilegon. Chandra Asri (TPIA) Gelontorkan Capex US$ 200 Juta pada 2022, Ini Penggunaannya.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menggelontorkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 200 juta untuk tahun ini. Capex ini akan digunakan untuk sejumlah keperluan, diantaranya untuk proyek Chandra Asri Perkasa 2 (CAP2) serta untuk pemeliharaan (maintenance).

Capex juga digunakan untuk memperkuat transformasi digital. Hal ini dilaksanakan untuk efisiensi lebih lanjut. “Pendanaan capex berasal dari internal kas karena kami punya kas lebih dari US$ 2 miliar,” terang Direktur Keuangan Chandra Asri, Andre Khor dalam paparan publik, Selasa (15/3).

Sebagai perbandingan, tahun lalu serapan capex TPIA sebesar US$ 80,9 juta, yang sebagian besar digunakan untuk proyek pemeliharaan, peningkatan margin, dan integritas aset.

Tahun ini, TPIA sedang dalam tahap merampungkan FEED (front-end engineering design) megaproyek CAP2. TPIA telah menunjuk empat kontraktor yaitu Toyo Engineering Corporation, Samsung Engineering Co., Ltd., Wood, dan PT Haskoning Indonesia.

Baca Juga: Laba Bersih Chandra Asri (TPIA) Melonjak 3 Kali Lipat Sepanjang 2021

Asal tahu, TPIA akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang refinery unggulan dari PTT Public Company Limited (PTT), sebagai investor strategis pembangunan CAP2 melalui proses yang ketat.

Dipilihnya Thaioil dengan mempertimbangkan penyelarasan strategis, nilai sinergis, prinsip kemitraan, manajemen, hingga kesesuaian teknologi. 

Secara keseluruhan, Thai Oil memiliki nilai kecocokan terkuat dalam pengetahuan teknis dan keahlian di industri petrokimia, termasuk mengenai manajemen, keuangan dan keahlian teknis.

 

Andre menambahkan, secara jangka panjang, kapasitas produksi TPIA akan bertambah sebesar 4,7 juta ton dengan adanya CAP2. Sehingga, jika ditotal, kapasitas produksi TPIA akan menjadi sekitar 8,9 juta ton nantinya.

Suryandi, Direktur SDM & Urusan Korporat TPIA menyebut, kehadiran pabrik baru ini akan memiliki dampak yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan produk petrokimia di industri hilir.

Baca Juga: Lima Obligasi Baru Tercatat Pekan Ini, Nilai Emisinya Capai Rp 5,65 Triliun

Salah satunya yakni mengurangi ketergantungan industri terhadap produk impor. Ini tentunya akan mendorong perekonomian domestik dan mendorong industri lokal untuk bertumbuh.

“Jadi bukan hanya kepada TPIA, tetapi juga punya dampak ke industri hilir karena akan memiliki pasokan yang lebih terjamin,” terang Suryandi.

Asal tahu, TPIA cukup aktif menggalang dana di pasar modal.  Anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini telah merampungkan program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III dengan total emisi Rp 5 triliun.

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Rampungkan Penawaran Obligasi Ketiga Senilai Rp 5 Triliun

Penawaran obligasi tahap I tahun 2020 ditutup dengan nilai Rp 1 Triliun, disusul Tahap II tahun 2020 senilai Rp 600 Miliar, Tahap III 2021 senilai Rp 1 Triliun, Tahap IV 2021 senilai Rp 1 Triliun, dan Tahap V 2022 sebesar Rp 1,4 triliun.

Andre mengatakan, TPIA memang memiliki rencana untuk terus mencari pendanaan di pasar modal. “Ini merupakan win-win solution, baik bagi investor pasar modal dan Chandra Asri untuk mendapatkan modal,” pungkas Andre.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×