kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.219   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.220   5,76   0,08%
  • KOMPAS100 1.054   1,61   0,15%
  • LQ45 817   0,13   0,02%
  • ISSI 227   0,89   0,39%
  • IDX30 427   0,06   0,01%
  • IDXHIDIV20 505   0,40   0,08%
  • IDX80 118   0,20   0,17%
  • IDXV30 120   0,36   0,31%
  • IDXQ30 139   -0,07   -0,05%

Chandra Asri gencar tambah kapasitas pabrik


Rabu, 08 November 2017 / 21:06 WIB
Chandra Asri gencar tambah kapasitas pabrik


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) terus menambah produktivitas pabrik. Perusahaan petrokimia ini sedang menuntaskan pengembangan sejumlah pabrik.

Misalnya saja, TPIA menargetkan perluasan pabrik butadine selesai pada kuartal II-2018. Saat ini pabrik memiliki kapasitas produksi sebesar 100.000 ton. Dengan modifikasi engineering kapasitas bisa menjadi 137.000 ton.

Pabrik ini diestimasi merogoh investasi sebesar US$ 42 juta. Sebelumnya, TPIA juga berhasil mengumpulkan dana dari rights issue sebesar US$ 378 juta atau setara Rp 5,03 triliun. Nah, sebagian dana ini juga digunakan untuk pembangunan pabrik butadine tersebut.

"Kami juga sedang fokus pada pabrik chracker kedua. Dikemudian hari, isu besarnya adalah tentang tanah dan infrastruktur," kata Agus Salim Pangestu, Komisaris TPIA di Wisma Barito Pasific, Jakarta, Selasa (7/11).

Selain itu, TPIA juga akan meningkatkan kapasitas naphtha cracker. Perluasan ini diprediksi rampung pada kuartal I-2020. Perusahaan juga menargetkan akan mengoperasikan pabrik polyethylene baru pada kuartal IV-2019.

Dalam catatan KONTAN, perusahaan juga berencana memperluas bisnis polypropylene. TPIA akan melakukan diversifikasi produk melalui pembangunan pabrik Methyl Tertiary Butyl Ether (MTBE) dan Butene-1. Pembangunan kompleks petrokimia kedua ini diestimasikan membutuhkan dana US$ 455 juta.

Menurut Agus, infrastruktur memegang kendala penting dalam peningkatan produktivitas pabrik. Sebab, dengan demikian bisa mempermudah akses produksi. Dia juga mencermati, konsumsi produk plastik di Indonesia masih rendah. "Plastik bisa bernilai tinggi, namun biaya transportasi juga masih tinggi," katanya.

Strategi ini dipercaya bisa meraih pangsa pasar yang lebih luas. Secara otomatis, juga turut mengejar pendapatan yang lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×