kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cetak rugi di kuartal I, Chandra Asri Petrochemical (TPIA) tetap optimistis


Jumat, 05 Juni 2020 / 18:22 WIB
Cetak rugi di kuartal I, Chandra Asri Petrochemical (TPIA) tetap optimistis
ILUSTRASI. Pabrik Polyethylene (PE) milik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) cukup tekanan di kuartal I-2020. Terbukti, TPIA membukukan rugi tahun berjalan sebesar US$ 17,83 juta, padahal di peridoe yang sama tahun lalu, perusahaan masih cetak laba bersih sebesar US$ 17,26 juta.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan TPIA di tiga bulan pertama 2020 ini juga turun 13,7% secara yoy menjadi US$ 476,83 juta. 

Baca Juga: Megaproyek CAP2 mundur, Chandra Asri (TPIA) merevisi capex tahun ini

Suryandi, Direktur TPIA mengatakan, kinerja perusahaan pada kuartal pertama sebagian besar dibentuk oleh lingkungan makro yang menantang, margin petrokimia yang ketat, dan pelemahan permintaan terutama di pasar domestik dan China karena pandemi Covid-19.

Namun, dia tetap optimistis pasar produk petrokimia kembali bergairah. Sebab, Indonesia yang memiliki jumlah penduduk capai 270 juta jiwa, menjadi pasar yang potensial untuk produk turunan petrokimia seperti plastik. Terlebih, 50%-60% bahan baku plastik nasional masih berasal dari pasar impor.

Direktur Keuangan TPIA Andre Khor menambahkan, sejauh ini volume penjualan TPIA masih stabil. Ekspor produk ke luar negeri serta permintaan produk kemasan plastik dari masyarakat pun masih tetap berjalan.

“Ditambah, China telah mulai membuka kembali aktivitas perekonomiannya,” ujar Andre saat telekonferensi dengan awak media, Jumat (5/6).

Baca Juga: Chandra Asri Petrochemical (TPIA) bukukan kerugian US$ 17,83 juta di kuartal I 2020

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, prospek industri petrokimia bakal tertolong dengan melemahnya harga minyak global. Sebab, hal ini akan mengurangi beban bahan baku TPIA.

“Terlebih, apabila proyek ekspansi pabrik petrokimia bisa terselesaikan, maka TPIA akan bisa memenuhi kebutuhan domestik,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (6/5). Adapun saat ini TPIA sedang membangun proyek pabrik MTBE dan Butene-1 yang ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal III-2020.

Catatan Kontan.co.id, pabrik ini mampu memproduksi Butene-1 hingga 43.000 ton per tahun dan Metil Tert-Butil Ether (MTBE) dengan kapasitas 127.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×