kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cetak rugi, Bumi Resources (BUMI) tetap bayar cicilan utang US$ 6,51 juta


Kamis, 09 Juli 2020 / 06:42 WIB
Cetak rugi, Bumi Resources (BUMI) tetap bayar cicilan utang US$ 6,51 juta
ILUSTRASI. Stasiun pengumpul batu bara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Sangatta, Kalimantan Timur yang merupakan akan usaha Bumi Resources (BUMI)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah memproses pembayaran cicilan utang kesepuluh sebesar US$ 6,51 juta melalui agen fasilitas. Jumlah ini mewakili bunga pinjaman senilai US$ 6,51 juta untuk Tranche A.

Direktur dan Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava menjelaskan, dengan pembayaran triwulanan cicilan kesepuluh, BUMI telah membayar keseluruhan utang sebesar US$ 327,82 juta secara tunai. 

Jumlah ini terdiri atas pokok Tranche A senilai US$ 195,8 juta dan bunga sebesar US$ 132,02 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest).

Baca Juga: Sejumlah perusahaan bakal pangkas produksi batubara, ADRO dan BUMI masih kejar target

“Pembayaran berikutnya atas Tranche A akan jatuh tempo pada Oktober 2020,” tulis Dileep dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (8/7).

Dileep menambahkan, kupon payment-in-kind dari 11 April 2018 hingga 8 Juli 2020 atas Tranche B dan C juga sudah mulai dikapitalisasi.

Pembayaran cicilan utang ini dilakukan saat kinerja kuartal I-2020 BUMI mengalami tekanan. Pada kuartal pertama tahun ini, emiten pertambangan batubara ini membukukan kerugian bersih hingga US$ 35,1 juta, berbanding terbalik dengan kinerja kuartal I-2019 yang masih mampu mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan senilai US$ US$ 48.4 juta.

Dileep  bilang, turunnya kinerja BUMI disebabkan oleh koreksi tajam harga batubara yang dimulai sejak akhir 2018 akibat perang dagang antara China dengan Amerika Serikat. 

Selain itu, harga batubara mencapai titik terendah di periode Januari-Maret lalu karena pandemi virus corona (Covid-19) dan karantina wilayah (lockdown) di banyak negara yang mempengaruhi permintaan batubara.

Alhasil, kinerja BUMI di sepanjang tiga bulan pertama 2020 juga ikut turun. BUMI mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$ 1,07 miliar, turun 4% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,125 miliar.

Meski demikian,  kinerja operasional BUMI naik. Pada kuartal pertama lalu 2020, volume penjualan batubara BUMI naik 3% secara tahunan menjadi 21,5 juta ton. Sementara volume produksi naik 5% menjadi 20,8 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×