Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Dileep bilang, turunnya kinerja BUMI disebabkan oleh koreksi tajam harga batubara yang dimulai sejak akhir 2018 akibat perang dagang antara China dengan Amerika Serikat.
Selain itu, harga batubara mencapai titik terendah di periode Januari-Maret lalu karena pandemi virus corona (Covid-19) dan karantina wilayah (lockdown) di banyak negara yang mempengaruhi permintaan batubara.
Alhasil, kinerja BUMI di sepanjang tiga bulan pertama 2020 juga ikut turun. BUMI mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$ 1,07 miliar, turun 4% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,125 miliar.
Meski demikian, kinerja operasional BUMI naik. Pada kuartal pertama lalu 2020, volume penjualan batubara BUMI naik 3% secara tahunan menjadi 21,5 juta ton. Sementara volume produksi naik 5% menjadi 20,8 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News