Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten berhasil mencetak pertumbuhan earning per share (EPS) tinggi sepanjang semester I-2018. Mengutip data Bloomberg beberapa emiten yang mencetak pertumbuhan EPS tinggi di semester I diantaranya adalah BTON, MAIN, CENT, ULTJ dan GEMA.
William Hartanto, Analis Panin Sekuritas menilai pertumbuhan EPS beberapa emiten tersebut sebelumnya rendah dan ada juga yang minus, baru kali ini naik signifikan. Namun untuk GEMA kenaikannya tidak terlalu signifikan.
"Kenaikan EPS pastinya karena laba bersih para emiten, sesuai perhitungannya earning dibagi jumlah saham beredar. EPS tidak terpengaruh dengan harga saham,” kata William, Rabu (8/8).
Catatan saja, nilai EPS masing masing emiten pada 2018 yaitu CENT 2,51, BTON 25,96, MAIN 54, GEMA 39,67 dan ULTJ 31. Sedangkan pada 2017 CENT 1,17, BTON 2,85, MAIN 17, GEMA 25,51, ULTJ 33 dengan catatan penyesuian atas pemecahan saham.
BTON, MAIN, ULTJ dan GEMA karena baru pertama kali mengalami pertumbuhan EPS yang signifikan maka akan ada sentimen positif namun hanya sesaat. Kecuali, jika ke depannya EPS terus bertumbuh maka baru bisa dikatakan berprospek dalam jangka panjang.
“Jika ada perubahan dan tidak bertahan, maka pertumbuhan ini tidak akan bertahan lama, terutama pada pergerakan harga sahamnya,” kata William
Pergerakan harga saham CENT tidak terlalu merespon laporan keuangan. Sejak dua hari lalu mengalami kenaikan, namun hal ini tidak akan bertahan lama.
Pelaku pasar, terutama trader untuk waspada aksi profit taking, karena sentimen ini biasanya paling lama hanya lima hari.
Analis merekomendasikan buy untuk saham-saham yang mencetak EPS tinggi. Khusus untuk saham CENT, analis merekomendasikan buy, manfaatkan potensi penguatan sampai akhir pekan ini.
Sedangkan untuk saham BTON, analis merekomendasikan buy dengan target harga Rp 340-Rp 356. Buy MAIN dengan target harg Rp 1.400. ULTJ wait and see dengan support di level Rp 1.270, dimana jika tidak ditembus boleh buy di Rp 1.500.
Sedangkan GEMA, analis merekomendasikan wait and see karena masih sideways.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News