kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cetak Minggu Terbaik dalam Tiga Pekan, Emas Spot Kembali Berkilau


Sabtu, 24 Desember 2022 / 14:10 WIB
Cetak Minggu Terbaik dalam Tiga Pekan, Emas Spot Kembali Berkilau


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas spot tampil perkasa di pekan ini setelah ditutup menguat sebelum liburan panjang akhir pekan. Data menunjukkan inflasi Amerika Serikat (AS) mereda, meskipun tidak cukup signifikan bagi Federal Reserve untuk memperlambat kenaikan suku bunga jadi sentimen pendorong.

Jumat (23/12), harga emas spot ditutup naik 0,3% ke US$ 1.798,2 per ons troi. Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari 2023 ditutup naik 0,5% ke US$ 1.804,2.

Dengan penutupan tersebut, emas cetak kenaikan di pekan ini. Di mana, harga emas spot naik sekitar 0,2% di minggu ini, yang terbaik dalam tiga pekan. Sedangkan emas berjangka, menguat 0,2% sepanjang minggu ini.

Sokongan bagi harga emas datang setelah data pengeluaran konsumen AS, naik tipis 0,1% pada November setelah naik 0,4% pada Oktober, sementara inflasi semakin dingin.

Dengan inflasi yang hampir sejalan dengan ekspektasi, harga emas lebih tinggi pada pembelian spekulatif baru menjelang tahun baru karena taruhan bahwa dana yang lebih besar mungkin bergerak ke sisi panjang emas di awal tahun, kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Baca Juga: Harga Emas Stabil Setelah Rilis Data Inflasi AS

Harga emas batangan merosot lebih dari 1% pada hari Kamis setelah data PDB AS menyoroti ekonomi negara itu pulih lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, berpotensi membuat The Fed berada di jalur yang lebih tajam untuk melawan inflasi.

Sementara emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi, kenaikan suku bunga membebani emas yang tanpa bunga.

Harga emas berada di jalur untuk penurunan tahunan kedua berturut-turut, turun hampir 2%.

Namun, "Anda akan melihat gambaran permintaan yang lebih baik untuk logam pada tahun 2023. Inflasi masih bisa menjadi masalah, tetapi bank sentral akan, sekitar pertengahan tahun, mulai melepaskan gas dan itu akan mendukung untuk pasar logam," Wyckoff menyoroti.

Pasar juga terus memantau peningkatan infeksi COVID-19 di China konsumen emas teratas yang dapat berdampak pada pembelian fisik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×