Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Direktur Utama ITMG Mulianto mengatakan dari target volume penjualan pada 2023, sebanyak 20% harga jualnya telah ditetapkan, 45% mengacu pada indeks harga batubara, sedangkan sisa 35% belum terjual.
"ITMG akan terus melakukan eksplorasi asset tambang guna memastikan pertumbuhan organik atas cadangan batubara yang dimiliki, mengembangkan lahan tambang yang baru, dan memperhatikan peluang yang ada pada mineral lainnya," jelas Mulianto, Rabu (1/3).
Tak hanya emiten pertambangan, emiten yang berkecimpung di bisnis jasa pertambangan juga memasang target optimistis tahun ini.
PT RMK Energy Tbk (RMKE) menargetkan untuk dapat mengangkut 10,8 juta ton batubara dan menjual 2,78 juta ton batubara tahun ini. Dari total volume penjualan batubara tersebut, sebanyak 2,1 juta ton batubara akan disumbangkan oleh PT Truba Bara Banyu Enim, tambang in-house RMKE.
Sebagai perbandingan, hingga akhir tahun 2022, emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini telah berhasil memuat 7,8 juta ton batubara. Adapun sepanjang tahun 2022, RMKE berhasil menjual 2,5 juta ton batubara.
Direktur Keuangan RMKE Vincent Saputra mengatakan pada tahun ini, RMKE akan fokus menuntaskan proyek hauling road yang akan terintegrasi dengan beberapa tambang di Muara Enim, termasuk tambang yang dimiliki oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Hauling road ini akan terintegrasi dengan stasiun muat Gunung Megang milik RMKE.
Baca Juga: Kinerja 2022 Oke, Inilah Saham Blue Chip yang Diprediksi Masih Cuan Tahun 2023
Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan melihat terdapat potensi penurunan kinerja emiten tambang batubara tahun ini, karena adanya penurunan harga batubara global yang berpengaruh pada penurunan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP). Ramalan Felix, harga batubara di 2023 ini akan relatif moderat, berada di kisaran US$ 200 sampai US$ 250 per ton.
Dia merekomendasikan beli saham ADRO dengan target harga Rp 4.500, beli saham PTBA dengan target harga Rp 4.400, dan beli saham ITMG dengan target harga Rp 48.000.
Di sisi lain, emiten tambang batubara masih bisa memberikan cuan dividen kepada investor. Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan menilai, ITMG tetap atraktif selama musim pembagian dividen.
Emiten pertambangan batubara ini dijadwalkan akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada akhir Maret. Hasan berekspektasi, ITMG dapat membagikan dividen pada awal April 2023.
Baca Juga: IHSG dalam Sepekan Bergerak dalam Tekanan
Dengan perkiraan rasio pembayaran konservatif yang hanya 50% dari laba bersih, Hasan menilai ITMG dapat memberikan yield dividend akhir sekitar 10%.
“Tahun lalu, ITMG memberikan pembayaran dividen sebesar 70%. Jika kami menggunakan besaran pembayaran dividen yang sama seperti tahun lalu, yield dividend ITMG akan menjadi sekitar 18%,” kata Hasan, Senin (6/3).
BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan buy saham ITMG dengan target harga Rp 45.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News