Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di awal perdagangan hari ini. Kamis (17/7) pukul 09.10 WIB, IHSG menguat 58,913 poin atau 0,82% ke 7.250,931.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar memperkirakan secara teknikal IHSG berada dalam tren penguatan jangka pendek yang cukup kuat pada Kamis (17/7). Pergerakannya akan berada dalam rentang 7.087 - 7.269.
IHSG saat ini berada dalam tren penguatan jangka pendek yang masih solid, tercermin dari slope positif 12.04 dan r-squared sebesar 0.578, menandakan arah tren cukup stabil dan terjaga. Indeks bergerak mendekati area resistance 7,226–7,269, dengan potensi penguatan lanjutan sebesar 1.07% jika momentum masih bertahan. Namun demikian, batas bawah (support) berada di kisaran 7,135 hingga 7,087, memberikan ruang koreksi wajar sekitar -1.5% jika terjadi aksi ambil untung. Sinyal teknikal saat ini menunjukkan kondisi overbought ekstrem, dengan RSI dan MFI sama-sama di 99.98, CMO 99.95, dan W%R -20.18 yang mendekati batas atas. Hal ini menunjukkan dominasi buyer yang hampir maksimal dalam beberapa sesi terakhir.
Meskipun menunjukkan kekuatan tren yang sangat tinggi, kondisi ini juga mengindikasikan potensi penurunan teknikal jangka pendek atau konsolidasi, karena harga telah menjauh dari area akumulasi ideal. Dengan standar deviasi 0.78, volatilitas IHSG tetap moderat, mencerminkan stabilitas pasar dalam tren naik. Namun investor disarankan untuk berhati-hati terhadap sinyal pembalikan jangka pendek karena indikator telah menyentuh level ekstrem. Strategi terbaik adalah mempertahankan posisi untuk saham-saham yang sudah terkonfirmasi tren naik, sambil menghindari entry baru di level tinggi tanpa dukungan volume breakout yang kuat. Critical level di 7,080.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.250,9 di Pagi Ini (17/7), EXCL, CPIN, AMRT Jadi Top Gainers LQ45
Selain memberikan rekomendasi teknikal IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham. Berikut rinciannya :
1. PT Buma International Tbk (DOID)
Saham DOID menunjukkan karakteristik teknikal yang saat ini melemah, tercermin dari indikator momentum yang dominan berada di wilayah oversold. RSI rendah di 24,69, W%R di -75,95, dan CMO negatif tajam di -50,61 mengindikasikan tekanan jual yang signifikan dalam jangka pendek. Money Flow Index (MFI) sebesar 37,02 juga mencerminkan aliran dana yang masih cenderung keluar, menandakan lemahnya minat beli investor terhadap saham ini. Meski demikian, secara statistik saham ini masih cukup sensitif terhadap pergerakan pasar dengan beta tinggi sebesar 1,472 dan r-squared sebesar 0,914, mengindikasikan bahwa pergerakan DOID sangat berkorelasi dan terpengaruh oleh tren pasar secara umum.
Namun, slope negatif -5,44 menjadi peringatan dini bahwa tren jangka pendek cenderung menurun. Ditambah dengan standard deviation 1,72, pergerakan harganya terbilang volatil dan penuh tekanan dalam waktu dekat. Dari sisi level harga, support terdekat berada di 352, dan support kuat di 344, sedangkan resistance 1 dan 2 berada di 370 dan 378. Ini membentuk ruang teknikal yang cukup sempit, menandakan potensi trading sideways atau breakout bergantung pada katalis fundamental atau volume. Namun dengan volume volatility ratio sebesar 5,83, ada kemungkinan peningkatan tekanan transaksi yang dapat mempercepat arah pergerakan berikutnya. Cut loss level di 343.
Support : Rp 344
Cut loos : Rp 378
Rekomendasi : Trading buy
2. PT MNC Land Tbk (KPIG)
Saham KPIG berada dalam kondisi teknikal yang sangat lemah, dengan seluruh indikator momentum menunjukkan ekstrem oversold. RSI hanya 4,45, CMO di -90,69, dan W%R -82,73 menggambarkan tekanan jual yang sangat intens tanpa adanya sinyal pantulan sejauh ini. Ditambah, MFI berada di level kritis 6,65, mencerminkan keringnya aliran dana masuk dan minimnya minat beli dari pelaku pasar dalam jangka pendek. Menariknya, meskipun indikator momentum menunjukkan tekanan ekstrem, slope harga justru positif sebesar 1,59, mengindikasikan bahwa tren jangka pendek masih ada potensi naik — namun belum tervalidasi oleh volume atau konfirmasi harga.
Dengan r-squared sebesar 0,718, hubungan dengan pasar masih cukup lemah. Lebih mengkhawatirkan lagi, koefisien korelasi negatif -0,33 menunjukkan bahwa saham KPIG bergerak bertolak belakang dengan tren indeks acuan, mengindikasikan adanya faktor non-pasar yang memengaruhi. Volatilitas menjadi sorotan utama. Price volatility ratio yang tinggi di 7,04 dan volume volatility ratio 4,05 menandakan lonjakan tajam dalam pergerakan harga dan aktivitas perdagangan. Kisaran harga terbentuk cukup sempit, dengan support kuat di 158 dan resistance jangka pendek di 171. Dalam situasi seperti ini, KPIG berpotensi mengalami technical rebound cepat jika ada katalis positif—namun risikonya tinggi dan memerlukan timing yang sangat presisi, Cut loss level di 157.
Support : Rp 158
Resistance : Rp 171
Rekomendasi : Trading buy
3. PT Wahana Intimakmur Tbk (NASI)
Saham NASI menunjukkan tekanan jual signifikan dalam jangka pendek, tercermin dari indikator momentum yang masih berada di wilayah oversold. RSI sangat rendah di 16,88, W%R -77,08, dan CMO -66,24 mengindikasikan bahwa harga telah mengalami penurunan tajam dan mulai memasuki kondisi jenuh jual. Namun, MFI sebesar 37,32 menunjukkan masih ada sedikit aliran dana bertahan, yang dapat menjadi sinyal awal adanya potensi bottoming jika disertai volume masuk. Meskipun tekanan masih dominan, arah tren jangka pendek belum sepenuhnya negatif. Slope positif 0,39 dan beta sebesar 1,062 mencerminkan bahwa pergerakan NASI cukup sejalan dengan pasar dan cenderung moderat. r-squared sebesar 0,633 serta korelasi tinggi 0,81 mendukung kesimpulan bahwa saham ini cukup responsif terhadap sentimen makro atau indeks acuan.
Namun, kekuatan trn ini masih lemah dan belum mampu mengonfirmasi pembalikan arah dalam waktu dekat. Yang mencolok adalah lonjakan volume volatility ratio sebesar 45,72, mengindikasikan adanya aktivitas perdagangan yang sangat tidak biasa — bisa berasal dari distribusi besar atau manuver spekulatif. Harga saat ini terjepit antara support 81 dan resistance 88, dengan potensi technical rebound jika support mampu bertahan. Namun, karena harga masih di zona lemah dan volatilitas tinggi, posisi entry harus dilakukan dengan strategi defensif dan disiplin manajemen risiko yang ketat,.Cut loss level di 77.
Support : Rp 81
Resistance : Rp 88
Rekomendasi : Trading Buy
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News