kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Cermati Rekomendasi Saham Sarana Menara Nusantara (TOWR) di Tengah Tantangan 2025


Senin, 07 April 2025 / 07:05 WIB
Cermati Rekomendasi Saham Sarana Menara Nusantara (TOWR) di Tengah Tantangan 2025
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomendasi saham Sarana Menara Nusantara (TOWR)


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menghadapi sejumlah tantangan di 2025, terutama konsolidasi penggabungan usaha antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).  ​

Tantangan juga akan datang dari persaingan yang semakin ketat di industri telekomunikasi diperkirakan akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan penggunaan infrastruktur. 

Untuk itu, pada 2025 TOWR memproyeksikan pendapatan akan tumbuh low–single digit secara organik dibanding 2024. EBITDA akan menurun akibat kontribusi segmen non-menara yang marginnya lebih rendah ketimbang menara. 

Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis TOWR masih unggul karena lebih awal dalam berinvestasi serat optik, tetapi pertumbuhan TOWR diperkirakan melambat menjadi 3%-4% pada 2025.

Baca Juga: Sarana Menara Nusantara (TOWR) Pasang Target Konservatif di 2025

Meskipun relokasi ISAT diperkirakan akan mereda pada 2025, tetapi ada potensi tantangan baru akibat penghentian layanan entitas hasil merger EXCL-FREN, yakni XLSmart. 

"Risiko utama TOWR berasal dari potensi penghentian layanan XLSmart yang lebih besar dari perkiraan," jelasnya dalam riset tertanggal 27 Maret 2025. 

BRI Danareksa Sekuritas masih mempertahankan rekomendasi beli TOWR dengan target harga Rp 870 per saham, yang kini didasarkan pada pendekatan blended DCF dan rata-rata 5 tahun EV/EBITDA sebesar 8,9 kali. 

 

Selanjutnya: Bapanas Meminta Daerah Siapkan Anggaran Pangan

Menarik Dibaca: Resep Tape Ketan Manis dan Banyak Air, Ini Rahasinya agar Berhasil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×