Reporter: Aldo Fernando | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada akhir pekan lalu (22/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah. IHSG terkoreksi 36,39 poin atau 0,56% ke posisi 6.501,38.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menyebut, pelemahan IHSG pada Jumat lalu dipengaruhi minimnya sentimen positif dari domestik. “Pelemahan IHSG mengikuti pelemahan dari bursa di regional Asia mengingat penutupan bursa di Wall Street juga melemah akibat data makroekonomi AS yang negatif,” jelas Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (22/2).
Menurut analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan, pelemahan IHSG didorong oleh indeks saham sektor properti yang merosot minus 0,86% dan industri dasar yang minus 1,66%.
Dennies menjelaskan, pelemahan IHSG juga disebabkan adanya aksi profit taking investor memanfaatkan penguatan dalam jangka pendek. “Dari global rilis beberapa data perekonomian dianggap kurang baik atau di bawah ekspektasi,” katanya dalam laporan harian, Jumat (22/2).
Sementara analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebut, selama sepekan IHSG lebih banyak mengalami penguatan. “Walaupun memang chart menunjukkan beberapa candlestick berwarna merah namun arah IHSG-nya naik,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/2).
William memprediksi IHSG akan menguat dalam kisaran 6.470 – 6.520 pada Senin (25/2). Pada awal pekan, ia menyebut, indeks masih minim sentimen. “Sepertinya akan lebih mengikuti pasar Asia, karena masih terkait urusan dengan damai dagang antara AS-Tiongkok,” jelasnya.
Berbeda, Nafan meramalkan, IHSG bakal bearish di kisaran 6.455,61 - 6553,10. Nafan juga menyebut sentimen domestik masih minim untuk besok. “Namun sentimen positif dari membaiknya hubungan dagang antara AS dengan Tiongkok akan mengurangi tekanan pada indeks,” jelas Nafan.
Setali tiga uang dengan Nafan, Dennies memprediksi, IHSG akan melemah besok (25/2). Ia menebak IHSG akan bergerak dengan support 1 di 6.478, support 2 di 6.455 dan resistance 1 di 6.527, resistance 2 di 6.553.
Dennies menjelaskan, secara teknikal pergerakan indeks sudah mendekati area resistance dan indikator stochastic mulai mendekati area overbought sehingga pergerakan akan cenderung melemah pada Senin (25/2). “Investor dalam negeri masih akan menantikan rilis kinerja emiten untuk tahun penuh 2018,” kata Dennies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News