kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Cermati pergerakan yuan


Kamis, 19 April 2012 / 09:15 WIB
Cermati pergerakan yuan
ILUSTRASI. Belanja modal Japfa Comfeed (JPFA) tahun 2021 lebih besar dari tahun lalu


Reporter: Harry Febrian | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rupiah masih akan anteng hari ini. Rabu kemarin (18/4), kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan perdagangan rupiah ditutup menguat tipis 0,01% ke Rp 9.177 per dollar AS. Sebaliknya, di pasar spot rupiah justru melemah 0,05% dan hinggap di kurs Rp 9.179 per dollar AS.

Hari ini, Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih melihat rupiah masih akan bergerak tipis antara Rp 9.170 - Rp 9.180 per dollar AS. Sentimen dalam maupun luar negeri yang masih minim belum bisa menggoyang fundamental rupiah.

Oleh sebab itu perhatian investor sebaiknya ditujukan ke yuan China. "Perlu dicermati karena sengaja dilemahkan," kata Lana. Padahal, menurut dia, selama ini pergerakan yuan dan rupiah bisa dibilang sebanding. Akibatnya, rupiah bisa saja ikut melemah.

Selain itu, pelaku pasar masih wait and see soal bahan bakar minyak (BBM). "Kalau sikap pemerintah sudah jelas soal kenaikan harga BBM bersubsidi, baru investor lebih yakin memasang posisi," kata dia.

Beda pandangan, Nurul Eti Nurbaeti, Head of Research Divisi Treasury BNI, justru melihat sentimen negatif terhadap rupiah mulai berkurang. "Karena tak ada pemenang obligasi benchmark, pelaku pasar mencari di pasar sekunder yang bisa menaikkan harga obligasi," ujar Nurul. Dus, pamor rupiah bisa ikut terdongkrak. Dana asing yang masuk ke bursa saham juga cenderung naik. Ini bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah.

Meski begitu, Nurul memperkirakan rupiah masih akan bergerak secara mendatar dalam kisaran Rp 9.150 sampai Rp 9.180 per dollar AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×