kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.684.000   -8.000   -0,47%
  • USD/IDR 16.384   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.606   73,67   1,13%
  • KOMPAS100 983   14,84   1,53%
  • LQ45 772   9,61   1,26%
  • ISSI 202   2,60   1,31%
  • IDX30 399   4,60   1,16%
  • IDXHIDIV20 481   6,60   1,39%
  • IDX80 112   1,41   1,28%
  • IDXV30 117   1,27   1,10%
  • IDXQ30 132   1,54   1,18%

Cermati Peluang Cuan dari Saham Defensif Berikut di Tengah Tekanan IHSG


Rabu, 12 Februari 2025 / 05:50 WIB
Cermati Peluang Cuan dari Saham Defensif Berikut di Tengah Tekanan IHSG
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)tengah berada dalam tekanan. Di tengah ketidakpastian pasar, saham defensif bisa menjadi opsi perlindungan karena bisnisnya cenderung stabil ditengah pasar bergejolak. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/19/11/2024


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah mengalami tekanan, peluang meraih cuan di pasar modal tetap terbuka. Salah satu strategi yang bisa diterapkan investor ialah mengalihkan portofolio ke saham-saham defensif.

Beberapa waktu belakangan ini, kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah mengalami tekanan. Tengok saja, pada perdagangan Selasa (11/2), IHSG berada di posisi 6.544,18 atau melemah 7,57% secara tahun berjalan.

Baca Juga: IHSG Anjlok 1,56% ke 6.544,2 di Akhir Sesi Pertama (11/2), Saham ISAT Ambles 13,8%

Economist PT Panin Sekuritas Tbk Felix Darmawan mengatakan pelemahan IHSG akhir-akhir ini disebabkan oleh sentimen global yang kurang kondusif, seperti depresiasi rupiah hingga derasnya dana asing yang keluar. 

Di tengah ketidakpastian pasar, Felix menilai saham defensif bisa menjadi opsi perlindungan. Beberapa sektor yang masih menarik ialah consumer staples dengan saham seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), lalu sektor kesehatan dengan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).

Tak ketinggalan, sektor utilitas yang mencakup PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) juga dinilai termasuk saham defensif.

"Saham-saham ini dipilih karena bisnisnya cenderung stabil meskipun pasar sedang bergejolak," kata Felix kepada Kontan, Selasa (11/2).

Baca Juga: Intip Saham-Saham Big Cap yang Banyak Dilepas Asing Saat IHSG Anjlok di Awal Pekan

Menurut Felix, ciri-ciri saham yang masih defensif di situasi seperti ini memiliki sejumlah karakteristik, mulai dari pendapatan stabil, arus kas yang kuat, dividen menarik, utang rendah, serta valuasi yang masih murah dengan rasio book value di bawah 1,0.

Bagi investor konservatif, Felix menyarankan untuk menunggu hingga tekanan jual mereda. Sementara itu, investor yang lebih agresif bisa mulai mengakumulasi saham-saham defensif yang valuasinya sudah cukup menarik.

"Kalau masih mau main aman, bisa juga alihkan sebagian portofolio ke obligasi pemerintah (SBN), reksadana pasar uang, emas, atau deposito dolar (US$) untuk melindungi nilai dari gejolak pasar," tambahnya.

Selain itu, sektor komoditas juga bisa menjadi opsi menarik jika harga global mulai menunjukkan pemulihan. 

Yang terpenting, lanjut Felix, investor disarankan tetap tenang, selektif dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan di tengah dinamika pasar yang masih belum stabil.

Selanjutnya: Cermati Kalender Ekonomi 12 Februari 2025, Inflasi AS dan Pidato Powel

Menarik Dibaca: Promo Spesial Valentine Buy 1 Get 1 Pizza Heart, Hanya 12-14 Februari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×