Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) membatalkan rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT) II senilai Rp 296,98 miliar. CENT beralasan, membutuhkan dana lebih besar dari dana yang bakal diperoleh dari rights issue tersebut. Dus, perseroan tengah mengkaji ulang rencana itu.
Ari Dewanto Sutedi, Direktur CENT mengatakan, perseroan sudah membatalkan rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda persetujuan rights issue itu.
Dia bilang, keputusan itu diambil usai menerima hasil penelaahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Ada prospek pengembangan usaha, sehingga, kemungkinan perseroan membutuhkan dana lebih besar," ujarnya di Jakarta, Selasa (9/12).
Pembatalan rights issue itu untuk menghindari pelaksanaan aksi korporasi yang sama dalam waktu yang berdekatan. "Jadi perseroan akan melakukan analisa bisnis dan melakukan studi kelayakan dulu terhadap prospek tersebut," kata dia.
Sejatinya, CENT akan menerbitkan 1,48 miliar saham baru atau 16,67% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga sahamnya ditetapkan Rp 200 per saham. Tadinya, CENT berharap bisa memperoleh izin efektif dari OJK pada 17 Desember mendatang.
Pada rencana awal, dana rights issue bakal digunakan untuk memberi pinjaman dan tambahan modal kerja untuk anak usahanya, PT Centratama Menara Indonesia (CMI). CMI akan menggunakan dana itu untuk membangun menara telekomunikasi dan akuisisi. Belum pasti siapa yang menjadi target akuisisi perseroan.
CENT membidik akuisisi menara telekomunikasi dan/atau perusahaan yang bergerak dalam bidang penyewaan menara. Hal ini untuk meningkatkan rasio kolokasi sehingga bisa memberi imbal hasil menarik.
Pada awal tahun, CENT berencana membangun 29 menara untuk Telkomsel di daerah Sumatera dan untuk Project Internux sebanyak 150 menara di daerah Jabodetabek. Total investasinya sebesar Rp 114,75 miliar.
CENT memang terlihat tengah fokus di bisnis menara telekomunikasi. Belum lama ini, perseroan melepas (spin-off) bisnis penyedia jasa internetnya. Bukan tanpa alasan CENT memilih bisnis menara telekomunikasi. Perusahaan ini memproyeksi bisnis baru ini bisa lebih cepat mendatangkan pendapatan.
Maklum, CENT harus kerja lebih keras lantaran masih merugi sebesar Rp 31,03 miliar pada periode sembilan bulan tahun ini. Kerugian itu bengkak dari sebelumnya Rp 1,6 miliar. Padahal pendapatan CENT msaih naik dari Rp 18,2 miliar menjadi Rp 51,96 miliar. Namun beban yang membengkak membuat CENT rugi besar.
Pada perdagangan Selasa (9/12), harga saham CENT nyaman bertengger di level Rp 195 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News