Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) masih harus merugi. Total rugi bersih di akhir Kuartal I 2014 membengkak dua kali lipat menjadi Rp 1 miliar. Pada periode sebelumnya kerugian CENT mencapai RP 500 juta.
Sebenarnya pendapatan emiten yang bergerak di bidang jasa dan investasi menara telekomunikasi ini masih membukukan kenaikan pendapatan. Dalam laporan keuangan yang dirilis Jumat (9/5), pendapatan usaha CENT tumbuh 65,77% menjadi Rp 27,17 miliar.
Namun apa daya, beban pokoknya naik 134% menjadi Rp 18,41 miliar. Bukan cuma itu, beban dari biaya keuangan akibat bunga pinjaman melonjak 25 kali lipat hingga Rp 2,3 miliar.
Perusahaan yang dulunya bernama PT Centrine Online Tbk ini masih berikhtiar untuk terus menggenjot bisnis menara. Bisnis itu dilakukan oleh anak usaha yang baru diakuisisi, PT Retower Asia.
Perseroan akan membangun 29 menara untuk Telkomsel di daerah Sumatera dan untuk Project Internux sebanyak 150 menara di daerah Jabodetabek. Total investasinya sebesar Rp 114,75 miliar. Di awal tahun, CENT sudah mendapatkan komitmen pinjaman dari pemegang sahamnya, Clover Universal Enterprise Ltd sebesar Rp 100 miliar.
Pinjaman itu merupakan pinjaman jangka pendek dengan suku bunga 20% per tahun. Sisa dari kebutuhan pembangunan menara bakal dibiayai dari kas internal.
CENT sebelumnya juga berniat mengakuisisi tiga perusahaan di bidang telekomunikasi yakni PT Indo Pratama Teleglobal (IPT), PT Teleglobal Lintas Media (TLM) dan PT Indopratama Jaringan Telematika (IJT). Nilainya sekitar Rp 105,99 miliar. Namun, CENT tiba-tiba membatalkan niat itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News