kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cemindo Gemilang (CMNT) Bidik Pertumbuhan Volume Penjualan 11% Tahun Ini


Kamis, 28 Juli 2022 / 06:30 WIB
Cemindo Gemilang (CMNT) Bidik Pertumbuhan Volume Penjualan 11% Tahun Ini


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen semen merah putih, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) membidik target pertumbuhan volume penjualan sebesar 11% year on year (yoy) dibandingkan tahun 2021. Perusahaan berharap volume penjualan dan semen di tahun ini bisa mencapai 13,6 juta ton. 

Direktur Cemindo Gemilang Surindro Kalbu Adi mengatakan, pihaknya optimistis tren permintaan semen domestik di sisa tahun ini akan mencatatkan pertumbuhan positif. Hal ini seiring dengan berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang biasanya akan lebih agresif dieksekusi pada semester kedua. 

"Pembangunan infrastruktur seperti kita ketahui selalu akan di-eksekusi di semester kedua. Kondisi pandemi yang mulai membaik, baik di Indonesia maupun Vietnam, juga investasi di Indonesia yang saat ini cukup agresif," ungkap Surindro, dalam Paparan Publik Virtual, hari ini, Rabu (27/7). 

Baca Juga: Cemindo Gemilang (CMNT) Konversi Piutang Jadi Saham Senilai Rp 1,1 Triliun

Dia menuturkan, kondisi market semen di Indonesia berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatatkan pertumbuhan 1,24% hingga Juni tahun ini. Pencapaian tersebut juga dinilai menjadi indikasi positif untuk tren semen di sepanjang periode Juli-Desember 2022. 

Meski yakin dengan market semen yang akan bertumbuh positif, industri semen di Tanah Air juga masih akan didera sejumlah tantangan, termasuk dari sisi kenaikan harga energi maupun material yang tentunya akan mempengaruhi kinerja perusahaan. 

Untuk mengantisipasi dampak dari kenaikan biaya energi dan material, CMNT pun menyiapkan sejumlah strategi efisiensi, termasuk juga melakukan perubahan harga jual yang tentunya harus mengimbangi kenaikan biaya yang terjadi saat ini. 

"Tentunya ini untuk menunjang kinerja perseroan di tahun ini dan tahun- selanjutnya," sebut dia. 

Surindro menjelaskan, biaya energi diproyeksikan akan tetap menjadi tantangan utama bagi produsen semen, dengan harga batubara & bahan bakar yang sangat dipengaruhi oleh kondisi geopolitik yang volatil.

 

Menghadapi kondisi tersebut, Cemindo Gemilang menjalankan beberapa strategi, antara lain, memaksimalkan penggunaan WHRS, pemanfaatan AFR, serta penggunaan batubara kalori rendah dalam proses produksi. 

CMNT belum merilis secara resmi kinerja keuangan semester I-2022. Namun, hingga Maret lalu, CMNT mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,17 triliun. Lebih tinggi 5,5% dibandingkan Maret 2021 yang sebesar Rp 2 triliun. 

Dari sisi bottom line, perseroan mencatatkan penurunan laba tahun berjalan, dari sebelumnya Rp 118,93 miliar menjadi Rp 82,45 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×