kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Cek Rekomendasi Saham Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) di Tengah Permintaan Kertas Naik


Kamis, 11 Juli 2024 / 11:21 WIB
Cek Rekomendasi Saham Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) di Tengah Permintaan Kertas Naik
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomenasi saham Indah Kiat Pulp & Paper (INKP)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) diproyeksi semakin solid hingga akhir tahun 2024. Performa emiten grup Sinarmas ini tidak hanya akan terangkat meningkatnya harga Pulp, namun juga didukung permintaan yang pulih dari Tiongkok.

Kepala Riset RHB Sekuritas Andrey Wijaya mengatakan, pendapatan INKP di kuartal pertama melonjak sebesar 45,5% qoq, terutama didorong oleh ekspansi margin Pulp yang kuat. Di samping itu, penguatan dolar AS (USD) menghasilkan tambahan keuntungan selisih nilai tukar sebesar US$40 juta dibandingkan US$5 juta pada kuartal IV-2023.

Pada kuartal I-2024, realisasi harga Bleached Hardwood Kraft (BHK) global oleh produsen Pulp naik sekitar 19% qoq, namun turun 24%yoy karena tingginya harga dasar pada kuartal I-2023 lalu. Tingginya harga Pulp telah menyebabkan pendapatan segmen Pulp INKP melonjak sebesar 32,5% qoq, walaupun turun sebesar 22,7%yoy.

Andrey melihat, harga Pulp sebagai bahan baku kertas kemungkinan masih akan meningkat pada kuartal kedua 2024. Dengan demikian, segmen Pulp, INKP yang mencatatkan margin tinggi diperkirakan akan mencatatkan laba bersih yang lebih tinggi lagi di masa mendatang.

Berdasarkan perhitungan RHB Sekuritas, harga Pulp pada kuartal kedua diproyeksi akan meningkat sekitar 7%-8% qoq dan flat secara tahunan.  Sehingga,  pendapatan dan margin Pulp INKP diyakini akan meningkat.

Baca Juga: Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) Bagikan Dividen Rp 273,54 Miliar

“Bukan hanya karena harga Pulp yang lebih tinggi, namun juga karena permintaan yang lebih kuat dari Tiongkok,” jelas Andrey kepada Kontan.co.id, Rabu (10/7).

Sementara itu, Andrey melihat lemahnya segmen Kertas Budaya karena lesunya permintaan dan harga yang stagnan. Permintaan kertas budaya melemah pada kuartal pertama tahun ini akibat musim liburan panjang Tahun Baru Imlek di Tiongkok. Saingannya, Suzano yaitu produsen Pulp dari Brazil, juga mencatat penjualan kertas budaya yang lemah yakni turun sebesar 19% qoq.

Namun demikian, RHB Sekuritas memperkirakan permintaan kertas budaya pada kuartal kedua tahun ini akan pulih, karena perkiraan lonjakan permintaan di Tiongkok pasca Tahun Baru Imlek.

Perlu dicatat bahwa pada kuartal pertama, jumlah hari kerja di Tiongkok menurun dibandingkan kuartal lainnya karena libur Tahun Baru Imlek yang merasionalisasi permintaan yang lebih lemah.

Andrey memandang bahwa harga pulp masih menjadi pendorong utama pertumbuhan INKP. Dengan harga pulp yang cenderung menurun, selain masalah pengiriman yang dihadapi di Eropa, pembeli Tiongkok kemungkinan akan beralih dari membeli pulp Bleached Softwood Kraft (BSK) di Eropa ke membeli Bleached Hardwood Kraft (BHK) dari Indonesia dan Brazil.

Peralihan ini berarti produsen BHK harus mempunyai daya tawar yang lebih besar ke depannya. Jika pembeli dari Tiongkok enggan menimbun Pulp BHK mereka lebih lanjut, maka mereka perlu mengimpor lebih banyak Kertas Budaya dan Kertas Industri untuk mengimbangi keterbatasan produksi yang pada gilirannya disebabkan oleh tingginya harga pulp.

“Pulihnya permintaan Kertas Budaya dan Kertas Industri dari Tiongkok, serta kebutuhan akan alternatif yakni BHK yang lebih murah tentu akan meningkatkan pendapatan INKP. Selain itu, penguatan USD akan memberikan kontribusi tambahan keuntungan nilai tukar yang dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan lebih lanjut,” ujar Andrey.

 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan, kinerja INKP di sepanjang tahun ini sejalan dengan performa bisnisnya yang masih tergolong cukup volatil. Dimana, pendapatan dan laba bersih terpantau lemah secara tahunan, namun kuat secara kuartalan.

Pada tahun 2024 ini, emiten maupun industri kertas dipandang memiliki prospek pertumbuhan yang cukup menarik. Hal itu karena didorong oleh peningkatan permintaan kertas baik dari pasar domestik maupun internasional.

Miftahul menyoroti bahwa ekspansi pabrik yang dilakukan oleh INKP, tentu saja akan berdampak pada peningkatan volume produksi ke depanya. Hanya saja, dampak pemanfaatan pabrik ini baru bisa dirasakan dalam jangka panjang.

“Dampak pemanfaatan pabrik INKP tergolong cukup jangka panjang, di mana target perseroan akan memaksimalkan utilitas pada pabrik baru mereka di akhir tahun 2026 dengan 11 juta metrik ton per tahunnya,” ucap Miftahul kepada Kontan.co.id, Rabu (10/7).

Miftahul menyarankan wait and see terlebih dahulu untuk INKP sampai harga sahamnya mengonfirmasi pembalikan tren di area supportnya di level Rp 8.525 per saham. Sedangkan, posisi Resistance INKP di level Rp 9.125 per saham.

Sementara, Andrey mempertahankan rekomendasi Beli untuk INKP dengan target harga sebesar Rp 15.250 per saham. Per Rabu (10/7), saham INKP ditutup pada posisi Rp 8.725 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×