Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memanasnya tensi geopolitik di wilayah Timur Tengah dinilai bisa memoles prospek harga komoditas emas dalam jangka pendek, seiring dengan meningkatnya permintaan emas sebagai instrumen safe haven.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan menilai, kenaikan harga emas dapat menaikkan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) emiten emas seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Sentimen ini dapat berdampak positif terhadap penjualan segmen emas dan berdampak positif kepada perusahaan.
Namun, Rizkia menilai, kontribusi segmen emas dan logam mulia terhadap net profit ANTM dan MDKA masih lebih kecil daripada segmen nikel.
“Karena saat ini, kedua perusahaan tersebut (ANTM dan MDKA) saya rasa lebih memfokuskan ke industri nikel,” kata Rizkia kepada Kontan.co.id, Rabu (11/10)
Rizkia memperkirakan pendapatan segmen emas ANTM bersama dengan logam mulia lainnya dan segmen refinery akan relatif datar, yakni di angka sekitar Rp 25,8 triliun Rp 26,2 triliun pada 2023 dan 2024. Pada kuartal kedua 2023, kontribusi dari segmen logam mulia dan refinery hanya menyumbang sekitar 26% dari total laba bersih ANTM, meskipun kontribusi terhadap pendapatannya cukup besar, yaitu sekitar 62,0%.
Senior Equity Research Analyst Jasa Utama Capital Sekuritas Samuel Glenn Tanuwidjaja menilai, prospek ANTM juga didukung oleh adanya efek ketidakpastian pertumbuhan ekonomi China karena default sektor properti serta sentimen dampak kebijakan Federal Reserve yang tak menentu.
Kedua sentimen ini akan bisa mendorong pertumbuhan penjualan emas ANTM, baik dari domestik maupun internasional
Glenn merekomendasikan buy saham ANTM dengan target harga Rp 1.920 per saham. Target harga ini dengan estimasi earnings per share 2023 di angka Rp174 per saham dan price to earnings (PE) ratio 11,2 kali. Rekomendasi ini juga berdasarkan performa earnings yang masih di atas rata-rata dan harga emas yang cenderung stabil.
Sementara Rizkia menyematkan rekomendasi trading buy saham ANTM dengan target harga Rp 2.150 per saham.
Analis MNC Sekuritas Alif Ihsanario merekomendasikan beli saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dengan target harga Rp 560. Alif menilai, pertumbuhan HRTA ke depan didorong oleh potensi pasar perhiasan di luar negeri dan perluasan jangkauan pasar domestik. Di sisi lain, koreksi pada harga saham HRTA dinilai telah mencapai batasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News