kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Menaksir Kenaikan Penjualan 10%-15% Saat Ramadan


Selasa, 12 April 2022 / 16:02 WIB
Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Menaksir Kenaikan Penjualan 10%-15% Saat Ramadan
ILUSTRASI. Bulan Ramadan hingga Lebaran Idul Fitri turut menjadi angin segar bagi Caturkarda Depo Bangunan (DEPO).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Ramadan hingga Lebaran Idul Fitri turut menjadi angin segar bagi bisnis ritel bahan bangunan. PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) memperkirakan momentum ini bisa menumbuhkan penjualan antara 10%-15% dibandingkan hari biasa.

Sekretaris Perusahaan DEPO Erwan Irawan membeberkan, masa puncak penjualan biasanya berada pada pekan kedua dan ketiga Ramadan. Produk kategori cat menjadi primadona yang paling banyak dilirik konsumen menjelang Lebaran.

"Beragam di setiap toko. Rata-rata sekitar 10%-15%. Produk kategori cat jadi yang paling diminati," ujar Erwan kepada Kontan.co.id, Selasa (12/4).

Baca Juga: Tebar Promo Kartu Kredit BNI, BCA dan CIMB Niaga Saat Ramadan dan Lebaran

Seperti bisnis ritel pada umumnya, kinerja bisnis DEPO pun bergantung pada pengendalian covid-19, pemulihan ekonomi, serta tingkat konsumsi dan mobilitas masyarakat. Oleh sebab itu, penjualan DEPO pada bulan Februari sempat merosot, ketika varian omicron menyebar dengan cepat.

Kala itu, DEPO merevisi target penjualan dan laba bersih untuk tahun ini. Dari semula DEPO membidik pertumbuhan penjualan 16%, lalu turun tipis menjadi 14%.

Sedangkan untuk laba bersih, sebelumnya DEPO memproyeksikan kenaikan 25%-27%. Setelah revisi, DEPO berupaya untuk mempertahankan kenaikan laba bersih di atas 20%.

Baca Juga: Peritel Bahan Bangunan Optimistis Omzet Tumbuh di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

Beruntung bagi dunia bisnis, dampak varian omicron tak seberat delta. Penyebaran covid-19 pun semakin terkendali. Sejalan dengan itu, mobilitas masyarakat juga ikut meningkat. Kondisi ini juga berdampak bagi bisnis DEPO.

Menurut Erwan, penjualan DEPO sejak bulan Maret hingga pertengahan April ini menunjukkan kenaikan yang menggembirakan. Meski penjualan di Q1 cenderung stagnan, tapi jika kondisi saat ini terus terjaga, Erwan yakin DEPO bisa mengejar target bisnis pada Q2-Q4.

"Kalau lihat tren dari akhir Maret sampai April ini, sudah naik. Kalau seperti ini terus, kami optimistis (target) bisa tercapai, sambil terus diupayakan agar bisa lebih," ungkapnya.

Baca Juga: Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Merevisi Target Kinerja Tahun Ini

Kendati begitu, perbaikan penanganan pandemi dan mobilitas masyarakat belum membuat DEPO mengubah kembali target penjualan dan laba bersihnya. DEPO masih mengestimasikan kenaikan penjualan 14% dan laba bersih di atas 20%.

Alasannya, DEPO mengantisipasi dampak dari kenaikan harga barang-barang terhadap kinerja penjualan. Belum lagi dengan adanya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pasalnya, kenaikan harga komoditas dan bahan baku turut mendongkrak harga di tingkat pemasok.

Erwan menyebut, dampak kenaikan harga di Q1-2022 relatif masih bisa terjaga, lantaran masih banyak barang stok dari tahun lalu di tingkat pemasok. Namun untuk kuartal kedua hingga kuartal keempat, efek dari kenaikan harga mesti diantisipasi.

"Kami belum tahu (dampak) berikutnya akan seperti apa, apalagi kenaikan BBM [Bahan Bakar Minyak] baru di April ini. Kami antisipasi ke depan terkait harga dan pasokan di tingkat bahan baku yang mungkin melambat," terang Erwan.

Baca Juga: Siapkan Dana Rp 600 Miliar, Catur Sentosa Adiprana (CSAP) Memperluas Jaringan Gerai

Ekspansi Gerai

Erwan menambahkan, target pertumbuhan bisnis DEPO sepanjang 2022 juga telah menghitung pengoperasian gerai baru. Sebagai informasi, pada tahun ini DEPO menargetkan ada tambahan dua gerai baru.

Satu gerai baru sudah berhasil direalisasikan, yang berlokasi di Pondok Gede, Bekasi. Gerai ini mulai beroperasi sejak bulan Februari lalu. Selain itu, DEPO juga sedang merampungkan perizinan untuk membuka gerai baru di Rungkut, Surabaya.

Guna memuluskan agenda ekspansi tersebut, DEPO menganggarkan belanja modal (capex) sekitar Rp 80 miliar. Alokasi terbesar ditujukan untuk membangun gerai dan kantor DEPO di Surabaya dengan anggaran sekitar Rp 70 miliar.

Dana untuk capex DEPO berasal dari initial public offering (IPO) yang digelar pada November 2021 lalu. "Capex untuk buka outlet baru. Kami juga sambil mencari lokasi yang menjadi kandidat penambahan gerai berikutnya," ujar Erwan.

Baca Juga: Kurang Banyak Akumulasi Lewat IPO, SCG Borong Lagi 9,25 Persen Saham Depo Bangunan

Adapun gerai baru DEPO di Surabaya ditargetkan bisa selesai pada akhir kuartal keempat nanti. Jika berjalan sesuai jadwal, maka pada akhir tahun 2022 DEPO akan mengoperasikan 12 gerai.

Sedangkan untuk saat ini, ada 11 gerai Depo Bangunan yang beroperasi di wilayah Jakarta, Bekasi, Serpong, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Lampung. 

Mulai tahun depan, DEPO menargetkan bisa membuka hingga tiga gerai baru. Lokasi yang disasar berada di wilayah potensial. Kriteria itu juga dilihat dari pemulihan bisnis dan ekonomi di masa pandemi ini.

Di samping itu, kesiapan infrastruktur dan logistik juga menjadi pertimbangan. Memperhatikan hal tersebut, DEPO pun ingin memperluas pasar di wilayah Sumatra.

"Belajar dari pandemi, ada daerah yang recovery cepat. Sebaran toko kami di lokasi yang cukup berbeda ternyata ampuh. Sekarang memang masih banyak di Jawa, nanti bisa mengarah ke Sumatra," pungkas Erwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×