Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) memenuhi target pertumbuhan penjualan sepanjang tahun lalu. Emiten yang bergerak di bidang usaha distribusi dan ritel modern bahan bangunan ini mencatatkan penjualan senilai Rp 14,4 triliun (in house) pada 2021.
Corporate Secretary Catur Sentosa Adiprana, Idrus Widjajakusuma menyampaikan raihan penjualan tahun 2021 tersebut mencapai kenaikan tahunan yang telah diestimasikan sebesar 13%. Realisasi penjualan CSAP itu menggambarkan bahwa meski tahun 2021 masih diliputi pandemi, tapi permintaan terhadap bahan bangunan tetap meningkat, termasuk untuk kebutuhan renovasi.
"CSAP mampu memenuhi demand, khususnya produk keramik dan granite baik lokal maupun impor," ujar Idrus kepada Kontan.co.id, Minggu (9/1).
CSAP menjalankan sejumlah strategi usaha pada 2021 lalu. Salah satu yang dinilai berhasil ialah dengan menggelar program promosi pada setiap momentum liburan untuk meningkatkan trafik pembelian. Masa liburan Idul Fitri, Hari Kemerdekaan, serta periode akhir tahun menjadi momentum yang menarik minat belanja.
Baca Juga: Emiten menyiapkan belanja modal lebih besar di tahun 2022
Kendati begitu, Idrus memberikan catatan bahwa kenaikan penjualan pada momentum liburan tidak sesignifikan seperti sebelum masa pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari periode natal dan tahun baru (nataru).
"Penjualan di periode Nataru tumbuh secara wajar tidak berlebih dibanding periode sebelum 2020. Sejak masa pandemi pertumbuhan berjalan secara proposional," jelas Idrus.
Dia belum merinci realisasi penjualan CSAP dari masing-masing segmen usahanya. Sebagai informasi, pada tahun 2020 lalu, CSAP membukukan penjualan neto sebesar Rp 12,12 triliun. Terdiri dari penjualan barang beli putus senilai Rp 12,01 triliun dan penjualan konsinyasi sebesar Rp 647,46 miliar.
Selanjutnya, merujuk pada laporan keuangan di kuartal III-2021, sampai dengan periode September 2021 CSAP mencetak penjualan neto senilai Rp 9,91 triliun. Tumbuh 14,17% dibandingkan kuartal III-2020 yang sebesar Rp 8,68 triliun.
Pada periode Januari-September, CSAP mengempit penjualan barang beli putus sebanyak Rp 9,80 triliun atau naik 14,08% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. CSAP pun meraih penjualan konsinyasi sebesar Rp 575,85 miliar, meningkat 15,60% dibandingkan Q3-2020.
Adapun beban pokok penjualan konsinyasi CSAP tercatat sebanyak Rp 466,21 miliar atau naik 15,01% dibandingkan periode September 2020. Dari sisi bottom line, CSAP mengantongi laba bersih sebesar Rp 136,82 miliar. Melesat 125,66% dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk CSAP pada kuartal III-2020, sebesar Rp 60,63 miliar.
Dari sisi ekspansi, sepanjang 2021, CSAP merealisasikan tambahan empat gerai Mitra10 yang baru. Pembukaan gerai baru pertama pada 2021 dibuka sejak 10 Juni di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Gerai kedua berada di Palembang, Sumatera Selatan yang dibuka pada 16 September 2021.
Lalu, Mitra10 berekspansi ke Semarang, Jawa Tengah pada 14 Oktober 2021. Kemudian, CSAP pun membuka gerai Mitra10 di Tegal, Jawa Tengah pada 4 November 2021 lalu.
Idrus menambahkan, keempat gerai baru yang dibuka pada tahun lalu memang belum secara signifikan memberi kontribusi bagi kinerja keuangan. Namun, manajemen CSAP optimistis gera-gerai baru tersebut bakal memberikan kontribusi untuk melanjutkan tren pertumbuhan kinerja pada 2022.
"Diyakini (gerai-gerai baru) akan memberikan kontribusi pendapatan atau profit di periode 2022," imbuh Idrus.
Yang pasti, ekspansi gerai bakal terus berlangsung. Sebab, CSAP menargetkan bisa memiliki total 50 gerai pada tahun 2023. Tak hanya di Jawa, CSAP juga membidik ekspansi ke Kalimantan dan Sulawesi.
"50 toko masih merupakan target utama. Per 2021 total (toko CSAP) ada 42 gerai," ujar Idrus.
Sayangnya, Idrus belum membeberkan mengenai rencana ekspansi, target pendapatan dan laba bersih, maupun alokasi belanja modal (capex) CSAP pada tahun 2022. Pasalnya, hal-hal tersebut masih dalam kalkulasi dan pembahasan oleh manajemen CSAP.
"Belum dapat kami sampaikan, masih menunggu keputusan dari management paling lambat akhir bulan Januari 2022," sebut Idrus.
Dihubungi terpisah, Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menilai bahwa dengan pertumbuhan penjualan double digit di tahun lalu, pengembangan bisnis CSAP masih prospektif di tahun ini. Peluang usaha di segmen ritel bahan bangunan pun masih terbuka lebar, sehingga CSAP bisa meneruskan rencana ekspansinya.
Meski begitu, Christine mengingatkan bahwa kinerja sektor ritel masih bisa terdampak oleh penyebaran kasus Covid-19 dan kebijakan pemerintah terkait mobilitas masyarakat. "Prospeknya masih bagus. Segmennya masih belum banyak saingan. Tapi masih tergantung PPKM juga," kata Christine saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (9/1).
Baca Juga: Target miliki 50 gerai di 2023, Catur Sentosa (CSAP) lanjutkan ekspansi di 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News