Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada kabar gembira bagi para pemegang saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR). Meski mengalami penurunan kinerja pada periode semester I-2023, SMDR akan membagikan dividen interim sebesar Rp 65,5 miliar.
Jumlah itu setara dengan Rp 4 per saham yang akan dibagikan pada bulan Agustus 2023. "Hari ini, manajemen direksi dan dewan komisaris telah mengadakan rapat. Kami telah mencapai keputusan untuk membayarkan dividen interim tahun buku 2023," ungkap Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani Maulana Mulia dalam konferensi pers virtual, Senin (31/7).
Merujuk keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, berikut jadwal pembagian dividen interim SMDR:
- Persetujuan Dewan Komisaris: 31 Juli 2023
- Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 8 Agustus 2023
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 9 Agustus 2023
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 10 Agustus 2023
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 11 Agustus 2023
- Tanggal Daftar Pemegang Saha (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 10 Agustus 2023
- Tanggal pembayaran dividen: 30 Agustus 2023
Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) Optimistis Revenue Capai US$ 800 Juta pada Tahun Ini
Sekadar mengingatkan, aksi serupa juga dilakukan SMDR pada tahun lalu. SMDR membagikan dividen interim Rp 163,8 miliar dan dividen final senilai Rp 491,3 miliar. Sehingga SMDR membayarkan total dividen sebesar Rp 655 miliar atau Rp 40 per saham dari tahun buku 2022.
Adapun, pada periode semester I-2023 kinerja top line dan bottom line SMDR kompak merosot. Pendapatan SMDR anjlok 27,85% secara tahunan (YoY) menjadi US$ 397,64 juta hingga 30 Juni 2023.
Secara bottom line, SMDR membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 51,74 juta. Laba SMDR turun 55,3% dibandingkan laba bersih semester I-2022 senilai US$ 115,76 juta.
Baca Juga: Laba Samudera Indonesia (SMDR) Turun 55,3% di Semester I-2023
Prospek Kinerja SMDR
Meski turun di semester pertama, Bani menyatakan kinerja tersebut cukup positif, bahkan lebih tinggi dari estimasi SMDR di awal tahun. Dia menjelaskan, penurunan pendapatan dan laba SMDR pada semester I-2023 tak lepas dari normalisasi tarif jasa angkutan kapal alias freight rate.
Kondisi ini akibat supply-demand kontainer global yang kembali normal. Begitu juga dengan kemacetan supply chain di masa pandemi yang sudah teratasi.
"Volume dan tingkat keterisian kapal baik, utilisasi juga baik, namun tingkat freight rate sudah berubah, tidak setinggi di 2022," terang Bani.
Dus, Bani menilai akan sulit melampaui kinerja 2022 sebagai tahun yang luar biasa. Dia pun membandingkan kinerja semester I-2023 SMDR yang masih jauh lebih baik dibandingkan pada paruh pertama tahun 2021.
"Karena setelah terjadi normalisasi freight rate dibandingkan efek tahun lalu, ternyata hasil yang bisa kami capai masih cukup tinggi," imbuh Bani.
Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) Yakin Kinerja Terkerek Berkat Tambahan Armada
Dengan capaian tengah tahun yang mendekati US$ 400 juta, Bani optimistis SMDR bisa mencapai target pendapatan sekitar US$ 800 juta di akhir tahun 2023. Bersamaan dengan itu, SMDR akan menambah 11 kapal sepanjang tahun ini.
Sebanyak enam kapal sudah diterima, dan lima kapal lainnya akan terealisasi pada semester II ini. Estimasi belanja modal (capex) untuk penambahan armada ini berkisar US$ 15 juta - US$ 30 juta per unit kapal.
Selain itu, SMDR juga mengalokasikan capex untuk mendukung kesiapan mengikuti beberapa tender proyek kepelabuhanan (port). SMDR mengikuti beberapa tender baik sendiri maupun bermitra dengan perusahaan lain lewat konsorsium.
SMDR mengincar ekspansi segmen bisnis port di beberapa pelabuhan yang baru maupun existing. "Ada yang baru, ada juga yang merupakan optimalisasi existing port dengan investasi tambahan di peralatan suprastruktur agar bisa meningkatkan produktivitas," tandas Bani.
Baca Juga: Modal Ekspansi, Samudera Indonesia (SMDR) Terbitkan Sukuk Rp 550 Miliar
Rekomendasi Saham
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora memperkirakan prospek kinerja SMDR akan membaik pada semester kedua. Pelemahan harga saham saat ini juga sudah priced in dengan penurunan kinerja keuangan SMDR.
Sehingga pelaku pasar bisa mempertimbangkan buy on weakness SMDR dengan target harga Rp 420. Sedangkan Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyarankan untuk wait and see saham SMDR.
Secara teknikal, koreksi SMDR telah menembus MA60 dan disertai tekanan jual. "Waspadai area support-nya, karena mencermati MACD dan Stochastic belum menunjukkan tanda pembalikan arah," kata Herditya.
Hitungan Herditya, support SMDR ada di Rp 362 dan resistance pada Rp 386. Adapun, pada perdagangan Senin (31/7), harga saham ditutup SMDR melemah 2,65% ke level Rp 368 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News