kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   35.000   1,84%
  • USD/IDR 16.329   44,00   0,27%
  • IDX 7.071   6,10   0,09%
  • KOMPAS100 1.025   0,61   0,06%
  • LQ45 797   0,69   0,09%
  • ISSI 225   0,47   0,21%
  • IDX30 416   0,05   0,01%
  • IDXHIDIV20 493   -0,42   -0,08%
  • IDX80 115   0,00   0,00%
  • IDXV30 118   -0,14   -0,12%
  • IDXQ30 136   -0,22   -0,16%

Catat Pertumbuhan Kinerja di 2024, Cermati Rekomendasi Emiten Menara Berikut!


Minggu, 13 April 2025 / 16:29 WIB
Catat Pertumbuhan Kinerja di 2024, Cermati Rekomendasi Emiten Menara Berikut!
ILUSTRASI. Emiten menara telekomunikasi jumbo telah merilis laporan keuangan tahun 2024. Hasilnya bervariasi, tetapi semua emiten menara telkomunikasi berhasil mencetak kenaikan pendapatan. Foto Dok MTEL


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara telekomunikasi jumbo telah merilis laporan keuangan tahun 2024. Hasilnya bervariasi, tetapi semua emiten menara telkomunikasi berhasil mencetak kenaikan pendapatan.  

Misalnya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel meraup pendapatan sebesar Rp 9,31 triliun pada 2024. Ini meningkat 7,19% secara tahunan atau year on year (YoY) dari Rp 8,68 triliun. 

Dari sisi bottom line, laba bersih MTEL meningkat 4,8% secara tahunan menjadi Rp 2,11 triliun di 2024. Pada tahun sebelumnya, laba bersih Mitratel sebesar Rp 2,01 triliun. 

Baca Juga: Emiten Menara Telko Kompak Cetak Pertumbuhan Pendapatan, Intip Prospeknya Tahun Ini

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) juga mengalami lonjakan laba bersih sebesar 2,5% YoY menjadi Rp 3,34 triliun. Dari sisi top line, TOWR meraup pendapatan sebesar Rp 12,74 triliun atau naik 8,5%. 

Lalu ada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang masih mencetak pertumbuhan pendapatan sekitar 3,5% menjadi Rp 6,78 triliun. Sayangnya, laba bersih TBIG menyusut 12,7% YoY menjadi Rp 1,36 triliun. 

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mencermati hampir ketiga emiten menara telekomunikasi besar berhasil mencetak pertumbuhan kinerja dari sisi pendapatan.  

"Tapi masalahnya, pendapatannya tidak optimal karena memang efek beban dan biaya yang besar sehingga menetkan bottom line para emiten," jelasnya kepada akhir pekan lalu.

Baca Juga: Emiten Menara Grup Djarum Caplok Saham Remala Abadi (DATA)

Namun setidaknya, lanjut Nafan, para emiten telekomunikasi ini masih bisa bertahan. Apalagi tahun ini merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) ditargetkan rampung. 

Dia mencermati merger EXCL-FREN akan menjadi tantangan baru bagi para emiten telekomunikasi. Pasalnya, entitas hasil merger EXCL-FREN akan melakukan perampingan menara. 

Hal serupa juga pernah dialami oleh para emiten penyedia infrastruktur telekomunikasi ini, pada saat merger antara PT Indosat Tbk (ISAT) dan Hutchison 3 Indonesia. 

Untuk itu, Nafan masih merekomendasikan wait and see terlebih dahulu MTEL, TOWR dan TBIG. Hingga akhir perdagangan Jumat (11/4), MTEL parkir di harga Rp 510 per saham, TOWR di Rp 510  dan TBIG pada harga Rp 1.935.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×