Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) membukukan kinerja apik hingga Juni 2022. Pendapatan HRUM senilai US$ 377,45 juta, naik 226,17% secara tahunan (YoY) dan laba bersih melesat 1.309,5% YoY menjadi US$ 145,96 juta.
Analis Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan memaparkan, pertumbuhan pendapatan HRUM utamanya didorong volume penjualan batubara yang lebih tinggi sebesar 1,2 juta ton atau tumbuh 54% YoY. Selain itu, rata-rata harga penjualan menguat 150% YoY di US$ 183 per ton.
Sucor Sekuritas memperkirakan harga batubara akan tetap tinggi seiring larangan dari Rusia yang memicu ketatnya pasokan. Kemudian, pihaknya diyakinkan oleh kemampuan HRUM untuk mempertahankan biaya/ton yang hanya naik tipis atau 3% secara kuartalan, meskipun harga bahan bakar tinggi.
"Selain itu, inisiatif HRUM dalam antisipasi kebijakan BLU menghilangkan potensi penurunan pendapatan untuk sisa tahun ini," tulisnya dalam riset, Rabu (31/8).
Baca Juga: Bisnis Nikel Mulai Hasilkan Cuan, Cek Rekomendasi Saham Harum Energy (HRUM)
Prospek HRUM juga didorong dari bisnis nikel, yang mana Nickel Mines Ltd (NIC) dan Infei Metal Industry (IMI) turut menghasilkan laba yang kuat pada kuartal II 2022. Total, menghasilkan US$ 15 juta, tumbuh 954% yoy.
Andreas memperkirakan tahun ini HRUM mampu memperoleh pendapatan sebesar US$ 818 juta. Sementara laba bersih sebesar US$ 311 juta.
Sucor Sekuritas menyematkan rating beli untuk HRUM dengan target harga Rp 3.500 per saham. Pada Kamis (29/9), harga saham HRUM ditutup menguat 1,70% ke Rp 1.790 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
