kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis Nikel Mulai Hasilkan Cuan, Cek Rekomendasi Saham Harum Energy (HRUM)


Senin, 26 September 2022 / 09:54 WIB
Bisnis Nikel Mulai Hasilkan Cuan, Cek Rekomendasi Saham Harum Energy (HRUM)
ILUSTRASI. PT Harum Energy Tbk (HRUM) menjadi pemain baru di industri nikel. Emiten tambang batubara ini tercatat telah berinvestasi di sektor nikel dengan melakukan pembelian saham di beberapa perusahaan pertambangan nikel.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) menjadi pemain baru di industri nikel. Emiten tambang batubara ini tercatat telah berinvestasi di sektor nikel dengan melakukan pembelian saham di beberapa perusahaan pertambangan nikel.

Sejumlah perusahaan yang sahamnya diakuisisi sebagian oleh HRUM antara lain Nickel Mines Ltd (NIC) sebanyak 6,7%, PT Position sebanyak 51%, dan Infei Metal Industry (IMI) sebanyak 49,0%.

Investasi-investasi tersebut mulai berkontribusi pada top line HRUM di paruh pertama 2022. IMI telah memproduksi nickel pig iron (NPI) dengan tingkat utilisasi 90% dan berhasil menjual 10,9 kilo ton (kt) NPI di kuartal kedua 2022, dengan EBITDA sebesar US$ 47 juta.

Sementara itu, NIC dan IMI berkontribusi sekitar 18,3% dari laba bersih semester pertama 2022.

Baca Juga: Suku Bunga Global Naik, Simak Rekomendasi Saham-saham Jagoan Analis

Meski saat ini HRUM tengah bertransformasi menjadi perusahaan pertambangan nikel, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Olivia Laura dan Jonathan Guyadi meyakini bahwa batubara akan tetap menjadi sumber pendapatan utama HRUM untuk beberapa waktu ke depan.

Tingginya permintaan batubara diperkirakan mampu menjaga harga jual rata-rata alias average selling proce (ASP) HRUM di US$ 203 per metrik ton pada tahun ini dan diproyeksikan sebesar US$ 130 per metrik ton  pada 2023.

Samuel Sekuritas memproyeksikan produksi batubara HRUM mencapai 4.0 juta ton di 2022 atau naik 15% secara year-on-year (YoY) dan diperkirakan naik 15% menjadi 4,7 juta ton di 2023

HRUM juga masih memiliki proyek-proyek nikel yang digarap. Anak perusahaan HRUM, yakni PT Harum Nickel Industry (HNI) mengakuisisi 20,0% saham baru yang diterbitkan oleh PT Westrong Metal Industry (WMI) senilai US$ 75,0 juta pada 22 April lalu.

WMI saat ini tengah membangun smelter nikel rotary klin-electic furnace (RKEF) di Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), dengan kapasitas produksi tahunan sebanyak 56 kilo ton NPI. Kapasitas ini kira-kira dua kali kapasitas smelter IMI. Smelter WMI diharapkan mulai beroperasi secara bertahap mulai kuartal keempat 2023

Sementara itu, IMI diperkirakan akan memproduksi hingga 11,2 kilo ton NPI di 2022F. HRUM akan menambah lini produksi bijih nikel lainnya di bawah PT Position, dengan perkiraan volume produksi sebesar 2,4 juta ton pada 2023. Volume produksi nickel pig iron HRUM diperkirakan akan mencapai sekitar 36.4 kilo ton di 2023, dan 14 kilo ton di antaranya berasal dari WMI.

“Kami memperkirakan 10% dari pendapatan HRUM  di 2022 akan disumbang oleh segmen nikel, dan IMI serta NIC akan menyumbang sekitar 18% dari laba bersih HRUM di periode yang sama,” tulis Olivia dan Jonathan dalam riset, Kamis (22/9).

Samuel Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli saham HRUM dengan target harga Rp 2.600 per saham. Namun, risiko dari rekomendasi ini diantaranya angka produksi yang lebih rendah dari perkiraan, penurunan harga batubara dan nikel yang lebih cepat dari perkiraan, serta efisiensi beban yang kurang baik.

Baca Juga: Harga Komoditas Masih Akan Solid, Simak Rekomendasi Saham Emiten Tambang Logam Ini

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×