kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

CASS masuk bisnis bandara pada kuartal pertama 2012


Selasa, 06 Desember 2011 / 07:31 WIB
CASS masuk bisnis bandara pada kuartal pertama 2012
ILUSTRASI. Sepeda lipat Pacific SKULL 3.0


Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) berencana masuk ke bisnis pengelola bandara mulai kuartal pertama tahun depan. CASS tengah mengikuti beberapa tender pengelolaan bandara.

Cardig menargetkan tahun ini mengelola tiga bandara. Tapi manajemen CASS menolak membeberkan identitas bandara yang dimaksud. Yang pasti, "Lokasinya ada di Indonesia timur, barat dan tengah,” kata Arisudono, Wakil Presiden Direktur Utama CASS di Jakarta, Senin (5/12).

Emiten yang baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia ini mengincar bandara yang sudah beroperasi, dengan pertumbuhan bisnis yang tinggi. "Bandara internasional termasuk dalam daftar bandara yang kami cari," ujar Arisudono.

Manajemen CASS menjelaskan kebutuhan investasi untuk rencana bisnis tersebut tergantung pada skema kerjasama. Perseroan menolak menyebutkan kisaran nilai investasi yang dibutuhkan.

Sekadar gambaran, apabila Cardig hanya menjadi operator, nilai investasi yang dibutuhkan diperkirakan tak sampai Rp 100 miliar. Jika perseroan ini berinvestasi untuk membangun infrastruktur bandara, kebutuhan dana bisa lebih dari Rp 100 miliar.

Untuk sokongan investasi tersebut, Cardig memiliki beberapa opsi pendanaan, antara lain berasal kas internal, pinjaman atau penerbitan obligasi. "Debt to equity ratio (DER) kami sekitar 1 kali. DER industri sekitar 2 kali. Soal pendanaan lihat nanti, karena masih ada pertimbangan yang harus kami perhatikan," kata Arisudono.

Pengelolaan bandara bisa menjadi bisnis inti Cardig. Kontribusinya diproyeksikan sekitar 20%-30% terhadap pendapatan konsolidasi. "Tapi itu jangka panjang, tiga tahun sampai lima tahun ke depan," kata Nurhadijono Nurjadin, Presiden Direktur CASS.

Tapi untuk tahun ini dan tahun depan, perseroan masih akan mengandalkan bisnis food solution, line maintenance and technical ramp service yang dijalani anak usahanya, yakni PT JAS Aero Engineering. Lini bisnis berikut adalah ground and cargo handling yang dijalani anak usaha CASS, PT Jasa Angkasa Semesta. Ada lagi bisnis trading of material yang dioperasikan anak usaha, PT Citra Anugra Saranaboga.

CASS menargetkan laba bersih di tahun depan lebih dari Rp 110 miliar, naik dari tahun ini yang diproyeksikan Rp 65 miliar-Rp 68 miliar. Pertumbuhan itu sebagaian besar dipengaruhi bisnis katering. "Tahun depan kami mengejar lima sampai sepuluh kontrak baru untuk katering pertambangan," kata Arisudono.

Nilai setiap kontrak berkisar Rp 2 miliar hingga Rp 6 miliar. Selain usaha katering pertambangan, penjualan katering Cardig berasal dari katering in-flight dan katering untuk Pelni. Pendapatan dari bisnis katering selama 2012 diperkirakan Rp 250 miliar, tumbuh 127% dari proyeksi tahun ini Rp 110 miliar.
Harga CASS, Senin (5/12), Rp 395 per saham, melorot 1,25% dari harga perdana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×