Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Carsurin Tbk untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin dekat. Pada Selasa (4/7), calon emiten dengan kode saham CRSN ini resmi memulai masa penawaran umum perdana saham.
Carsurin melepas sebanyak-banyaknya 600 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Ini mewakili 20,75% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO.
Dari 600 juta saham tersebut, sekitar 2,10% di antaranya atau sebanyak 12,60 juta saham dialokasikan Carsurin untuk program Employee Stock Allocation (ESA).
Baca Juga: Sederet Perusahaan Ini Bersiap IPO, Mana yang Menarik?
CRSN harga Initial Public Offering (IPO) Rp 125 per saham. Alhasil, perusahaan yang bergerak di industri Testing, Inspection dan Certification (TIC) ini berpotensi memperoleh dana segar sebanyak Rp 75 miliar.
Seluruh dana IPO yang diperoleh Carsurin akan dipergunakan untuk kepentingan produktif. Sekitar 97,92% akan digunakan untuk belanja barang modal alias capital expenditure.
Rinciannya, sekitar 23,35% untuk renovasi bangunan laboratorium yang berada di lima lokasi, yakni dua laboratorium di Sumatera, dua di Sulawesi dan satu laboratorium di Maluku.
Kemudian 67,32% akan dipakai untuk belanja alat-alat laboratorium beserta perlengkapannya. Terakhir sekitar 7,25% untuk belanja peralatan dan perlengkapan kantor.
Baca Juga: Menyelisik IPO Carsurin (CRSN), Perusahaan Pertama di Industri TIC yang Masuk BEI
Lalu sisa dana IPO sekitar 2,08% digunakan untuk modal kerja alias working capital antara lain, tetapi tidak terbatas untuk pembelian bahan habis pakai dalam kegiatan operasional dan sewa kendaraan.
Carsurin menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Pencatatan saham CRSN di Bursa Efek Indonesia rencananya akan dilakukan pada 10 Juli 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News