Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bakal mencari pinjaman senilai Rp 1,6 triliun. Meski besaran tersebut bersifat materiil, mencapai 111,3% dari nilai ekuitas perusahaan, namun manajemen memastikan kesehatan keuangan perusahaan masih akan tetap terjaga.
Dalam perjanjian pinjaman dengan bunga setara 8,46% bertenor hingga 21 Desember 2019 itu, ACST wajib menjaga rasio utang bersih atas modal pemegang saham atau interest bearing ratio tidak lebih dari angka tiga kali.
"Saat ini, rasio itu sebesar 1,3 kali," ujar Maria Cesilia Hapsari, Corporate Secretary ACST kepada KONTAN, Jumat (6/4).
Andai ACST melakukan penarikan seluruh pinjaman itu, maka interest bearing ratio perusahaan masih di bawah 3 kali, tepatnya sebesar 2,42 kali.
Namun, manajemen belum menentukan waktu penarikan akan dilakukan. "Karena ini merupakan stanby facility," imbuh Maria.
Yang jelas, ACST akan menggunakan pinjaman itu untuk modal kerja pengerjaan sekuruh proyek, baik yang sedang dikerjakan maupun yang akan didapatkan. Penggunaannya akan diprioritaskan untuk proyek yang dalam waktu dekat digarap oleh perusahaan.
Sebelum memperoleh pinjaman itu, ACST perlu meminta persetujuan pemegang saham terlebih dahulu. Rencananya, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terkait pinjaman itu akan dilakukan pada 11 April mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News