Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Caraka Reksa Optima akan melakukan tender wajib saham PT Petrosea Tbk (PTRO) setelah transaksi perjanjian jual-beli saham PTRO dari PT Indika Energy Tbk (INDY).
Sebagai kilas balik, pada akhir Juli 2022, INDY telah menyelesaikan penjualan seluruh kepemilikan sahamnya di PTRO. Saham yang dijual oleh INDY yakni sebanyak 704,01 juta atau yang mewakili 69,80% dari modal disetor Petrosea.
Tender ini akan dilakukan terhadap sebanyak-banyaknya 287,65 juta saham biasa atas sisa saham PTRO. Ini setara dengan 28,5% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Tender ini akan dilakukan dengan nilai nominal Rp 50 dan dengan harga penawaran Rp 3.118 per saham. Asal tahu, harga tender ini berada di atas harga saham PTRO saat ini, yakni di level Rp 3.060. Dus, nilai penawaran tender wajib sebanyak-banyaknya Rp 896,89 miliar.
Baca Juga: Caraka Reksa Optima Gelar Tender Wajib Saham Petrosea (PTRO) Rp 3.118, Tertarik?
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai, secara teknikal, saham PTRO memang masih berpeluang melanjutkan tren naik. Apabila penutupan pada chart mingguan bisa mencatat angka di atas Rp 3.050 maka, akan membuka peluang melanjutkan tren naik menuju Rp 3.540 dengan proyeksi hingga akhir tahun. Sejak awal tahun atau secara year-to-date (YtD), saham PTRO sudah naik hingga 43,66%.
Adapun tender wajib ini dilakukan karena Caraka Reksa tidak memiliki rencana untuk melikuidasi perusahaan sasaran (PTRO) atau menghapus pencatatan saham (delisting) di Bursa Efek Indonesia ataupun melakukan upaya go private.
“Mengingat delisting maupun go private memerlukan suatu proses tersendiri sesuai dengan peraturan yang berlaku,” terang manajemen Caraka dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu (24/8).
Baca Juga: Lo Kheng Hong dan Cuan Saham Petrosea (PTRO) dari Tender Offer Caraka Reksa Optima
Pemegang saham yang ingin menjual saham PTRO mliknya dalam penawaran tender wajib ini dapat dilakukan selama masa penawaran, yang dimulai Kamis (25/8) pukul 09.00 WIB dan berakhir pada 23 September 2022 pukul 15.00 WIB. PT Mandiri Sekuritas ditunjuk sebagai perusahaan efek dalam tender wajib ini.
Sebagai gambaran, emiten kontraktor tambang batubara ini membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$ 10,9 juta di periode semester pertama 2022. Angka ini tercatat turun 9,09% dari laba bersih pada paruh pertama tahun lalu yang sebesar US$ 11,9 juta
Dari sisi topline, PTRO membukukan pendapatan US$ 206,40 juta, naik dari pendapatan di periode yang sama di tahun lalu sebesar US$ 193,30 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
